Dalam beberapa tahun terakhir, karya seni hasil rampasan Nazi telah dikembalikan ke pemilik aslinya. Namun, satu kasus yang memberikan gambaran rumit mengenai upaya tersebut.
Melansir laporan The New York Times, The Museum of Modern Art (MoMA), New York, Amerika Serikat diam-diam telah mengembalikan lukisan berjudul “Over Vitebsk” karya Marc Chagall kepada ahli waris galeri seni etnis Yahudi pada tiga tahun lalu. Sebagai gantinya, museum menerima $4 juta (sekitar Rp62 miliar). Mendengar kabar itu, salah satu ahli waris Chagall sedang berjuang di pengadilan. Dibantu perusahaan restitusi Mondex, sang ahli waris beserta enam anggota keluarganya berharap bisa mendapatkan kembali karya seni tersebut.
“Kasus ini tidak jelas hitam maupun putihnya,” kata James Palmer, pendiri perusahaan restitusi tersebut.
Lukisan karya Marc Chagall pernah dimiliki sebuah galeri di Jerman di bawah kepemimpinan Francis Matthiessen, seorang pedagang Yahudi yang meninggalkan negara itu pada 1933. Pada 1934, lukisan itu kemudian diberikan kepada sebuah bank Jerman yang terhubung dengan Nazi, yang dilaporkan untuk “pengurangan utang”, menurut ke catatan di situs web MoMA. Karya tersebut akhirnya dijual ke museum pada 1949, dan disimpan selama beberapa dekade sebelum Mondex bekerja sama dengan Patrick Matthiessen, putra Francis, untuk menemukan karya seni yang dulunya milik galeri ayahnya.
Matthiessen dan Mondex berhasil mengembalikan Over Vitebsk ke keluarga Matthiessen, tetapi Matthiessen mengatakan kepada The New York Times bahwa prosesnya tidak memuaskan. Dalam dokumen hukum, Matthiessen menuduh Mondex melanggar kontraknya, termasuk negosiasi pembayaran $4 juta kepada MoMA tanpa persetujuan ahli waris.
“Mereka berjuang mati-matian untuk mengembalikan ini,” kata Matthiessen tentang museum. MoMA menolak untuk menjawab pertanyaan publikasi tersebut tetapi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah “berkolaborasi dalam penelitian ekstensif mengenai asal muasal lukisan itu” dengan keluarga tersebut. Ia menambahkan bahwa pihaknya telah mendapat pembayaran dari mereka dan akan disalurkan ke dana penelitian asal yang diberi nama Francis Matthiessen.
Sementara itu, Mondex mengatakan dalam dokumen pengadilan bahwa mereka mengikuti semua ketentuan perjanjian dengan ahli waris Matthiessen. Palmer membela MoMA dengan mengatakan bahwa menurutnya pengembalian lukisan itu adalah penyelesaian yang adil. Namun seperti halnya Over Vitebsk, yang tidak disetujui semua orang, kasus ini tidak begitu jelas untuk mencari solusinya.