Winkworth Farm, Rumah Karya Sir Edwin Lutyens yang Miliki Lorong Bawah Tanah

Hunian di daerah Surrey itu telah dibangun sejak abad ke-16.
by Robb Report
0 comment

Mendiang arsitek asal Inggris, Sir Edwin Lutyens dulu terkenal karena desain rumahnya yang memiliki cita rasa seni yang tinggi. Menurut lembaga pemelihara rumah Lutyens, The Lutyens Trust terdapat “bangunan tua paling menarik dan menarik” hasil karya sang arsitek yang siap untuk diperebutkan. Diberi nama Winkworth Farm, rumah ini terdaftar sebagai bangunan Grade II yang terletak di daerah pedesaan bernama Surrey dan telah dipasarkan agen properti Savills dengan harga 8,6 juta dolar AS (sekitar Rp133 miliar).

Terletak di lahan seluas lebih dari 15 hektar di Hascombe, hunian kawasan perkebunan ini dibangun pada pertengahan abad ke-16 dan dianggap sebagai salah satu rumah kayu besar terakhir pada masanya. Selain itu, terdapat taman karya arsitek lanskap terkenal Gertrude Jekyll, yang ditanam pada 1900-an dan kemudian diperbarui oleh arsitek F.W. Troup.

“Terletak di lembah hijau dengan lahan yang berkelok-kelok hingga ke danau, Winkworth Farm menempati lingkungan pedesaan yang paling menakjubkan,” kata Phillippa Dalby-Welsh, kepala departemen Savills. “Di tepi salah satu desa kuno paling indah di Surrey, rumah berbingkai kayu klasik ini penuh pesona dan karakter.”

Kediaman utama yang berasal dari rumah seorang petani dibangun pada 1565. Lebih dari 300 tahun kemudian, tepatnya pada 1895, Lutyens merombak dan mengubah bagian gudangnya dan menggabungkannya dengan bangunan di sebelahnya. Saat ini, rumah yang luas dan nyaman ini terdiri dari total enam kamar tidur.

Gudang setengah kayu lainnya di properti itu diubah oleh pemilik saat ini menjadi tempat tinggal tambahan dengan dua kamar tidur, dapur lengkap, dan ruang belajar di lantai mezzanine. Kedua bangunan tersebut dihubungkan melalui lorong bawah tanah yang dapat diakses dari gudang wine di rumah utama.

Sepanjang sejarahnya, tempat ini telah menjadi rumah bagi banyak penghuni terkemuka, termasuk Dr. Wilfred Fox, seorang dokter kulit terkenal asal Inggris. Fox membeli tempat tersebut pada 1918 dan menanam arboretum di dekat rumah tersebut, yang kemudian ia berikan kepada National Trust pada 1952. Pada tahun yang sama, properti tersebut diserahkan kepada seniman satwa liar dan ahli konservasi David Shepherd, yang tinggal di areal perkebunan tersebut selama 39 tahun.

Selama dekade terakhir, pihak agen dengan hati-hati merawat rumah bersejarah tersebut dan melakukan banyak pembaruan modern sepanjang prosesnya. Misalnya, rumah itu kini dilengkapi dapur khusus dari Fired Earth dan pemanas bawah lantai di beberapa kamar mandi, serta di ruang bagasi dan ruang cuci.

Tentu saja, pekarangannya sama mengesankannya dan dilengkapi dengan taman hias dan kebun sayuran yang ditempel di dinding. Terdapat pula gimnasium, garasi luas, halaman, danau besar yang dilengkapi bengkel perahu, dan lebih dari 1.000 spesies semak dan pepohonan yang tumbuh di sekitar hunian tersebut.

You may also like