Pesawat X Menggabungkan Kecepatan dan Kelincahan untuk Operasi Khusus Militer

Dirancang oleh Boeing dan Aurora Flight Sciences, pesawat baru ini dapat melesat hingga 519 mph.
by Fazil Pamungkas
0 comments

Boeing sedang dalam tahap pengembangan pesawat baru yang menarik. Perusahaan kedirgantaraan ini dan anak perusahaannya yang bergerak dalam penelitian, Aurora Flight Sciences, baru memperkenalkan pesawat X yang menggabungkan kelincahan pesawat Vertical Take-Off and Landing (VTOL) dengan kecepatan pesawat jet 747.

Konsep baru ini sedang dikembangkan untuk program Speed and Runway Independent Technologies (SPRINT) dari Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). Tujuan utama dari SPRINT adalah menciptakan pesawat X yang dapat membantu meningkatkan kecepatan pesawat dan kemandirian landasan pacu. Konsep yang tengah dikembangkan Aurora tidak akan menjadi model produksi, melainkan sebuah demonstrator yang akan menguji teknologi untuk pesawat militer. Aurora mengatakan bahwa teknologi tersebut akan memungkinkan pesawat melaju dengan kecepatan 400 hingga 450 knot (460 hingga 518 mph) pada ketinggian yang relevan, melayang di lingkungan yang sulit, dan mendarat di ruang yang sempit. Kecepatan dan kelincahan tersebut akan terbukti sangat berguna dalam misi Pasukan Operasi Khusus (SOF).

“Program DARPA SPRINT merupakan kesempatan yang menarik untuk melanjutkan sejarah kami dalam memajukan program demonstrasi teknologi yang memungkinkan kemampuan baru bagi militer AS,” ujar Larry Wirsing, wakil presiden pengembangan pesawat terbang di Aurora Flight Sciences, dalam sebuah pernyataan.

Foto: Aurora Flight Sciences

Pesawat demonstrasi ini memiliki eksterior komposit yang ramping dan badan sayap campuran dengan hambatan rendah. Tiga kipas pengangkat telah dimasukkan ke dalam sayap untuk memungkinkan penerbangan vertikal. Kipas angkat yang tertanam juga dilengkapi dengan penutup terintegrasi yang memastikan transisi mulus dari penerbangan vertikal ke horizontal —Aurora mengatakan bahwa empat atau lebih kipas angkat juga dapat ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan pesawat di masa depan. Pesawat ini juga dirancang untuk mampu melakukan lepas landas dan mendarat dalam jarak sangat pendek serta lepas landas dan mendarat secara konvensional. Pesawat ini diharapkan dapat membawa beban 5.000 pound pada 450 knot (518 mph).

Pesawat demonstrator akan diterbangkan dari jarak jauh selama pengujian untuk mengurangi risiko, meskipun Aurora mengatakan bahwa di masa depan pesawat didesain dapat diawaki. Pesawat ini juga menggunakan mesin yang sudah ada untuk mempersingkat waktu produksi dan mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi. Tim Aurora berharap dapat menyelesaikan tinjauan desain awal untuk program SPRINT dalam waktu sekitar 12 bulan, dengan target penerbangan pertama dalam waktu 36 bulan.

Pesawat X bukan satu-satunya proyek yang sedang dikerjakan oleh Aurora. Perusahaan ini juga sedang menciptakan pesawat untuk program Control of Revolutionary Aircraft with Novel Effectors (CRANE) milik DARPA,  streamline X-65. Pesawat ini menggunakan kontrol aliran aktif untuk melakukan semua manuver, bukan dengan flap dan kemudi. Aurora berharap dapat meluncurkan pesawat demonstrator seberat 7.000 pon yang mampu terbang dengan kecepatan 467 knot (537 mph) pada musim panas 2025.

Ditulis oleh: Rachel Cormack

Diterjemahkan oleh: Fazil Pamungkas

You may also like