Melaut dengan Celestia

Perjalanan transformatif bersama Celestia Yacht.
by Cheryl Marella
0 comment

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keindahan alamnya. Dari Sabang sampai Merauke, terdapat berbagai macam destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satu cara terbaik untuk menjelajahi keindahan Indonesia adalah dengan berlayar menggunakan kapal pesiar. Celestia adalah salah satu kapal pinisi mewah yang berlayar di perairan Indonesia. Kapal ini menawarkan pengalaman berlayar yang tak terlupakan, dengan fasilitas dan layanan yang berkelas dunia.

 

THE PHINISI

Kqpal pinisi Celestia. Foto: Celestia Yacht.

Dimiliki oleh Jason Tabalujan dan dikonsepkan oleh sang adik, Jasmine Chong, seorang desainer fesyen berbasis di New York, Celestia dibangun dengan memakan waktu dua setengah tahun. Dengan panjang 45 meter, lebar 8,6 meter, dan draft 3,75 meter, Celestia memiliki tujuh kabin tamu; satu kabin utama, empat kabin ganda, dan dua kabin kembar, yang dilengkapi kamar mandi dalam. Kapal ini merupakan tempat bagi mereka yang mencari ketenangan, menampung maksimal 14 tamu dan didampingi oleh 17 awak kapal yang penuh dedikasi. Pada bagian atas kapal, terdapat sun lounge yang dapat dinikmati para tamu serta tempat Celestia menyimpan speedboat. Ditenagai oleh Yanmar Marine Diesel Engine 405 HP, Celestia mampu menyusuri ombak tanah air dengan kecepatan sampai dengan 10 knots. Tidak diragukan lagi, Celestia adalah sebuah mahakarya sejati perpaduan harmonis antara kecerdikan manusia dan keagungan alam. Pinisi yang dibangun di Bulukumba, Sulawesi Selatan ini juga memiliki arti yang dalam, yaitu heavenly atau ‘surgawi’. Tentunya perjalanan menggunakan Celestia akan memberi kesan ‘surgawi’ dan ‘penuh bintang’ saat melihat keindahan Indonesia di atas pinisi yang dibuat dengan tangan dan terbuat dari kayu besi dan jati. Seni pembuatan perahu tradisional ini pun dinobatkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO pada tahun 2017.

Struktur kokoh pinisi Celestia dilengkapi desain interior yang tak kalah indah dari pemandangan sekitar. Foto: Celestia Yacht.

Pembuatan kapal ini juga dibantu oleh desainer interior berbasis di Singapura, yaitu Deirdre Renniers dari Cape Town, yang tidak asing lagi dengan desain kapal pesiar mewah seperti Amandira, kapal pesiar unggulan untuk Aman Resorts. Arsitek angkatan laut Tresno Seery juga ikut dilibatkan untuk menjadi konsultan seputar sistem drivetrain yang digunakan Celestia.

Palet warna interior kapal pesiar ini terinspirasi oleh rona-rona yang ditemukan di lanskap alam Indonesia. Paneling kayu jati dan rotan menghiasi dinding dengan warna-warna tanah yang menenangkan. Lemari kayu jati di kamar mandi dan meja marmer Carrara dilengkapi dengan finishing Villeroy & Boch, rain shower Kohler, dan toilet Jepang melengkapi interior kamar mandi. Nampan saji kayu jati yang terbuat dari potongan sisa konstruksi Celestia menggarisbawahi pendekatan Chong dan Tabalujan yang mengutamakan sistem keberlanjutan.

Setiap detail, mulai dari dekorasi mewah hingga pemandangan menakjubkan, telah dirancang dengan cermat untuk memberikan pengalaman tak terlupakan di laut terbuka. Foto: Celestia Yacht.

Merupakan kebanggan tersendiri bagi Tabalujan ketika Celestia akhirnya berlayar untuk pertama kalinya. Menjadikan Celestia salah satu dari kapal pinisi termewah yang dimiliki oleh warga negara Indonesia. Masih sedikit jumlah kapal pinisi yang berlayar di perairan Indonesia dan dimiliki oleh warga negara Indonesia, mayoritas kepemilikan masih dimiliki oleh warga asing.

Satu lagi yang istimewa dari Celestia adalah kepala Chef-nya. Dipimpin oleh Chef I Wayan Kresna Yasa yang bukan hanya seorang chef bertaraf Michelin, namun beliau juga memiliki banyak pengalaman di dunia kuliner, salah satunya adalah menjadi koki untuk KTT G20 di Bali 2022 silam.

 

DESTINATIONS

Sebuah perjalanan transformatif dengan pengalaman kultur dan petualangan. Foto: Celestia Yacht.

Perjalanan bersama Celestia membawa kami ke area Spice Islands. Pulau-pulau yang terletak sekitar 200 kilometer dari kota pelabuhan terdekat Ambon ini merupakan permata tersembunyi di hamparan luas kepulauan Indonesia. Surga terpencil yang terdiri dari 10 pulau vulkanik kecil, masing-masing memiliki pesona dan daya tariknya yang unik. Di sebelah barat, terdapat Pulau Run dan Ai, sementara Manukang berada di barat laut, dan pesona Pulau Pisang tampak mengundang dari timur. Hatta berdiri megah di tenggara, Banda Besar membentang di selatan, dan di jantung semuanya, adalah Pulau Banda Neira. Banda Neira, dengan populasi sekitar 15.000 jiwa, adalah pusat budaya dan ekonomi surga tropis ini. Perjalanan sejarah ke rumah lama tempat pengasingan Mohammad Hatta, dan gereja-gereja tua di sekitarnya menambah daya tarik tempat tersebut. Di Pulau Run, perjalanan ke kebun Pala terbesar di Indonesia akan memberi pengetahuan lebih dalam tentang kekayaan alam negeri ini.

Rumah pengasingan Bung Sjahrir di Banda Neira. Foto: Celestia Yacht.

Selain Spice Islands, dua destinasi lainnya yang bisa dicoba untuk berlayar dengan Celestia adalah Taman Nasional Komodo dan Raja Ampat. Namun, ke mana pun tujuan Anda, perasaan seribu bintang akan selalu terasa di dada saat melaut bersama Celestia.

You may also like