Siapa bilang EVTOL hanya cocok sebagai taksi udara?
Lyte Aviation tampaknya memiliki rencana ambisius untuk pesawat listrik generasi selanjutnya. LA-44 SkyBus dari perusahaan asal Inggris ini didesain dengan tampilan seperti pesawat electric vertical take off and landing (eVTOL) pada umumnya, dilengkapi dengan sejumlah baling-baling miring dan sayap, namun dalam proporsi yang lebih besar.
LA-44 SkyBus mampu mengangkut hingga 40 penumpang, dengan kapasitas muatan hampir 5 ton. Dengan harapan waktu rilis prototipe pertama di tahun 2025, SkyBus memiliki proyeksi jangkauan hingga 625 mil, dengan kecepatan maksimal mencapai 185 mph. CEO Lyte, Freshta Farzam, menyatakan bahwa pesawat ini lima kali lebih efisien daripada desain-desain helikopter yang sudah ada, dengan emisi karbon sepuluh kali lebih rendah.
Berbeda dengan eVTOL bertenaga baterai yang berukuran jauh lebih kecil, SkyBus akan menggunakan sistem propulsi hibrida: yang pertama berbasis listrik dan ditenagai oleh bahan bakar hidrogen, sementara yang kedua terdiri dari empat mesin turbin yang beroperasi dengan bahan bakar jet.
“Mesin konvensional yang dapat dipercaya kemungkinan besar akan tetap menjadi pilihan andalan hingga masa mendatang,” sebut Freshta. “Sejauh ini mereka masih menjadi opsi terbaik untuk proyek pesawat kami, dengan tujuan untuk beroperasi dan mengisi bahan bakar secara praktis di mana saja dengan infrastruktur yang ada.”
Meskipun eVTOL supersize ini lebih besar dari taksi udara konvensional, ia memiliki tujuan serupa, yaitu menggeser dominasi transportasi konvensional seperti, bus, kereta, dan bahkan pesawat regional. Sejauh ini, Lyte bermitra dengan Bandara Twente di Belanda untuk mengembangkan rute regional guna mengurangi waktu perjalanan antara kota-kota seperti Paris, Munich, dan London.
Seiring dengan perkembangan industri eVTOL, Lyte baru-baru ini mengumumkan kerja sama dengan Volatus Infrastructure and Energy Solution untuk mengeksplorasi kebutuhan SkyBus barunya terkait pengisian daya, pengisian bahan bakar, dan sistem vertiport. Pesawat dengan rentang sayap sepanjang 56 kaki ini akan memiliki kemampuan untuk mendarat di lokasi dengan ukuran sekitar 130 x 130 kaki.
“Advanced Air Mobility akan hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, dan sarana propulsi yang berbeda,” ujar Dan Sloat, CEO Volatus. “Ini mencakup desain berani dan revolusioner seperti LA-44 SkyBus. Sebagai penyedia infrastruktur dan energi, kami menyadari pentingnya mengakomodasi sebanyak mungkin desain dan proyek, sehingga operator eVTOL memiliki lebih banyak opsi keselamatan untuk pendaratan.”
Dengan LA-44 SkyBus masih dalam tahap perkembangan, Anda baru bisa mencobanya dalam beberapa tahun mendatang. Lyte berharap akan mendapat sertifikasi dalam lima hingga enam tahun. “Kami yakin bahwa pasokan bahan bakar aviasi berkelanjutan dan hidrogen hijau akan tumbuh seiring dengan waktu,” ucap Freshta kepada HelicopterInvestor.com. “Mungkin dalam waktu 10 tahun, ketika kami dapat beralih sepenuhnya ke listrik hidrogen, pasokan akan meningkat secara signifikan.”