Dari Dunia Perfilman Hingga Properti

by Robb Report
0 comments

Siapa yang tak mengenal Pakuwon Mall? Mal tersebut dikenal sebagai mal megah yang dapat ditemukan di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Yogyakarta, Surabaya, dan Solo. Secara operasional, Pakuwon Mall merupakan salah satu properti yang berada di bawah naungan PT Pakuwon Jati Tbk. Tak hanya Pakuwon Mall, perusahaan tersebut juga mengelola mal lain, di antaranya adalah Tunjungan Plaza dan Gandaria City.

Salah satu tokoh di balik kesuksesan PT Pakuwon Jati adalah Alexander Tedja. Pria kelahiran tahun 1945 yang mendapat julukan sebagai “raja properti Indonesia” ini justru memulai karier di bidang film dan bioskop. Beberapa perusahaan seperti PT ISAE Film, PT Pan Asiatic Film, dan PT Menara Mitra Cinema Group pernah ia rintis. Pengalaman tersebut lantas ia gunakan untuk merintis perusahaan di bidang lain, khususnya properti. Tepatnya tahun 1982, Alexander Tedja mulai menekuni bisnis mal dan properti dengan didirikannya PT Pakuwon Jati. Sebagai permulaan, ia membeli sebidang tanah di Jalan Basuki Rahmat (Surabaya) lalu mulai membangun Plaza Tunjungan I. Tujuh tahun setelahnya, perusahaan yang ia pimpin melaksanakan aksi go public.

Tak hanya mal, properti lain yang dibangun juga meliputi hotel, menara, dan kondominium. Sheraton Surabaya Hotel & Tower, Kondominium Regensi, serta Plaza Tunjungan II, III, dan IV, dibangun secara bersamaan dan seluruhnya mulai beroperasi pada tahun 2002. Mega proyek ini akhirnya menjadi asal muasal adanya superblok pertama di Surabaya. Alexander melakukan ekspansi bisnis ke Jakarta pada tahun 2007. Ia membangun dan mengembangkan properti di titiktitik strategis Jakarta, seperti Kota Kasablanka di Kuningan.

Selama menjalani bisnisnya, tentu saja Alexander juga menemui berbagai tantangan, khususnya dalam menghadapi kompetitor yang kian menjamur seiring dengan waktu. Akan tetapi, ia sangat piawai dalam melihat peluang serta bertahan di industri tersebut. Kesuksesan Alexander dalam mengelola bisnis mengantarkannya masuk di deretan orang terkaya di seantero Indonesia. Namanya mulai tercatat pada tahun 2014 saat ia menduduki peringkat ke-34 dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes.

You may also like