Transaksi Karya Seni via Online Makin Populer, Penjualannya Capai $11,8 Miliar

Pada 2023, penjualan digital menyumbang 18 persen dari total omset pasar seni.
by Robb Report
0 comments

Secara historis, lukisan dan karya sejenis lainnya telah menjadi salah satu bentuk seni yang dianggap lebih konkret. Tetapi seiring dengan waktu, mereka mulai menyatu dengan dunia digital.

Melihat data tahun lalu, pasar seni secara keseluruhan mengalami penurunan. Di sisi lain, penjualan seni secara daring mencatat peningkatan sebesar 7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, seperti yang dilaporkan oleh Hypebeast pada hari Senin. Ini sesuai dengan Art Market Report atau laporan pasar seni tahunan dari Art Basel dan UBS, badan yang memberikan insight mengenai kondisi pasar seni global. Secara total, penjualan online pada tahun 2023 mencapai US$11,8 miliar, menyumbang 18 persen dari total omset pasar.

Meskipun angka tersebut adalah lonjakan yang cukup mengesankan dari tahun 2022, penjualan online nyatanya sudah mencapai puncak pada tahun 2021, ketika mereka menyumbang US$13,3 miliar. Tahun 2020 juga tahun yang baik untuk penjualan digital, dengan total US$12,4 miliar yang dihasilkan secara online. Hingga kini, penjualan online jauh lebih baik daripada sebelum pandemi: total dari tahun 2023 saja sudah hampir dua kali lipat dari tahun 2019 atau tahun-tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, pasar seni global mengalami sedikit penurunan pada tahun 2023. Setelah dua tahun pertumbuhan, penjualan turun 4 persen secara tahunan, menjadi sekitar $65 miliar. Art Market Report mengatakan penurunan tersebut berasal dari sejumlah faktor, termasuk tingkat suku bunga tinggi, inflasi, dan ketidakstabilan politik. Hal itu tercermin dengan jumlah penjualan yang lebih sedikit di antara kalangan atas.

Terlepas dari penurunan total, pasar seni di beberapa negara tampak meningkat tahun lalu. Tiongkok adalah contoh yang paling jelas setelah melonjak menjadi pasar seni terbesar kedua di dunia. Mengambil bagian sebesar 19 persen, China mengungguli Britania Raya untuk gelar tersebut (Britania Raya kini menempati posisi ketiga dengan 17 persen). Sementara, Amerika Serikat tetap memimpin karena menyumbang 42 persen dari pasar, meskipun angka penjualan mereka turun sebesar 3 persen tahun lalu.

Dengan tren yang cukup volatil, sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi di pasar seni tahun 2024, tetapi para pemain cukup optimis. Sebanyak 36 persen dealers mengharapkan peningkatan penjualan tahun ini. Dan 38 persen rumah lelang kelas menengah memperkirakan hal yang sama. Hanya 16 persen dealer dan 4 persen rumah lelang yang memprediksi akan terjadi penurunan penjualan. Ini adalah tanda yang baik bagi dunia seni—dan bagi kita yang memperhatikan pelelangan karya-karya besar.

You may also like