Perusahaan Amerika Serikat yang bergerak di bidang kedirgantaraan, Archer Aviation belum lama ini menandatangani Perjanjian Undang-Undang Luar Angkasa dengan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional atau NASA. Jalinan kerja sama antara keduanya nantinya akan menghasilkan baterai high-performance untuk taksi udara.
“Kami sangat bangga dapat bermitra dengan NASA yang telah mempelopori industri eVTOL selama lebih dari tiga dekade terakhir, untuk mendukung misi-misi kami dalam memastikan bidang kedirgantaraan AS maju dan terus berlanjut sampai dekade-dekade mendatang,” ucap Adam Goldstein selaku pendiri dan CEO Archer Aviation.
Kolaborasi ini dimulai dengan proyek yang berfokus pada pengembangan sel baterai berkinerja tinggi untuk pesawat lepas landas dan mendarat vertikal elektrik (eVTOL) serta kemungkinan direncanakan untuk pesawat ruang angkasa. Pada dasarnya, Archer berencana mengirimkan paket baterai untuk pesawat Midnight yang kemudian akan diuji oleh NASA. Hasil uji coba nantinya akan dibagikan secara publik untuk memajukan teknologi baterai dalam skala yang lebih luas. Archer mengatakan peningkatan teknologi baterai akan menjadi faktor kunci dalam memastikan produksi massal dan adopsi penerbangan listrik.
Midnight eVTOL memiliki total enam paket baterai, yang masing-masing berisi lebih dari 1.000 sel silinder. Paket baterai akan diproduksi di San Jose, dengan sel-selnya berasal dari pabrikan Taiwan, Molicel. NASA dan Archer rencananya akan menguji keamanan, kemampuan energi, dan kinerja daya sel silinder. Tes yang akan dilakukan menggunakan sinar-X berkecepatan tinggi di European Synchrotron Radiation Facility (ESRF) hasil tes juga akan menunjukkan bagaimana sel berfungsi selama kondisi ekstrem.
Sel-sel tersebut adalah dasar dari sistem powertrain listrik milik Midnight. Dilengkapi dengan 12 rotor dan dua mesin listrik, taksi udara ini dirancang untuk melakukan perjalanan bolak-balik sejauh 20 mil, dengan sesi pengisian daya 10 menit di antaranya. Taksi udara ini dapat terbang hingga 100 mil, dengan kecepatan tertinggi 150 mph. Saat terbang di ketinggian 2.000 kaki, eVTOL hanya mengeluarkan kebisingan 45 desibel, menjadikannya 1.000 kali lebih senyap dibandingkan helikopter konvensional. Pesawat ini juga dapat membawa satu pilot dan empat penumpang, dengan kapasitas muatan lebih dari 1.000 pon.
“Banyak negara di dunia yang menantang AS dalam era baru penerbangan ini dan negara kita berisiko kehilangan posisi kepemimpinan globalnya kecuali kita bekerja sama, pemerintah dan industri, untuk memastikan kita memanfaatkan momen ini dan mempelopori era baru penerbangan ini. Ini merupakan teknologi yang bermanfaat bagi seluruh warga Amerika,” tambah Goldstein.