Tiongkok berencana untuk memproduksi robot humanoid pertamanya pada tahun 2025, sebagaimana tercantum dalam perencanaan yang diterbitkan oleh Ministry of Industry and Information Technology (MITT) Tiongkok pada November 2023 lalu. Menurut keterangan dari MITT, bipedal droid canggih ini mampu mengubah dunia, melakukan tugas-tugas monoton untuk mengurangi beban kerja manusia, seperti di pabrik dan pertanian.
“Diharapkan mereka akan menjadi produk disruptif setelah komputer, smartphone, dan kendaraan energi baru,” demikian tertulis dalam dokumen tersebut.
Bloomberg melaporkan bahwa pemerintah Tiongkok akan memberikan lebih banyak pendanaan kepada perusahaan-perusahaan muda di bidang tersebut untuk mempercepat proses pengembangan. Salah satu startup Tiongkok, Fourier Intelligence, berharap untuk memulai produksi massal robot humanoid serbaguna pada akhir tahun ini. Fourier GR-1 memiliki tinggi lima kaki empat inci dan berat sekitar 121 pound. Dengan 40 sendi, bot ini dikatakan mampu bergerak dengan “kelenturan tak tertandingi” layaknya manusia. Robot ini juga mampu berjalan dengan kecepatan sekitar 3 mph dan menyelesaikan tugas-tugas dasar.
Tentunya Tiongkok bukan satu-satunya negara yang tengah mengembangkan asisten robotik masa depan untuk manusia. Di Amerika Serikat, Tesla terus memperbaiki Optimus. Proyek robot humanoid bipedal ini telah berkembang pesat dari prototipe pertama yang terlihat sedikit bergoyang saat pertama kali diperkenalkan pada acara Tesla AI Day tahun 2022. Saat ini, robot tersebut bahkan mampu melakukan yoga. Meski Tesla belum mengumumkan jadwal pasti kapan Optimus akan tersedia di pasar, CEO Elon Musk telah menyatakan bahwa robot seharga US$20.000 itu dapat siap untuk diproduksi massal dalam tiga hingga lima tahun mendatang.
Agility Robotics adalah perusahaan lain di Amerika Serikat yang “membangun robot untuk kebaikan.” Mereka telah membuka fasilitas manufaktur robot di Oregon pada awal tahun ini yang mampu memproduksi lebih dari 10.000 robot Digit per tahun. Baru-baru ini, mereka mengumumkan bahwa Amazon akan mulai menguji Digit untuk digunakan dalam operasional mereka.
Sementara itu, Boston Dynamics—pembuat Spot, anjing robotik seharga US$75.000—telah menciptakan robot bipedal lain yang sangat gesit. Atlas telah memperlihatkan kemampuannya dalam mengatasi berbagai rintangan pada awal tahun ini, setelah berhasil menyelesaikan lintasan parkour pada tahun 2021. Meskipun Atlas adalah platform penelitian dan tidak tersedia untuk dibeli, namun robot ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat sejajar dengan Tiongkok dalam hal desain droid.