Para pecinta whisky, bergembiralah. Brand wiski asal Skotlandia, The Balvenie, baru-baru ini meluncurkan ‘The Makers Project’ dengan memadukan unsur seni dan craftsmanship di Indonesia berkolaborasi dengan para seniman yang berasal dari Asia Tenggara.
Para seniman yang berkolaborasi dalam ‘The Makers Project’ meliputi Diela Maharanie, seniman dan ilustrator otodidak asal Indonesia yang karyanya didominasi warna cerah, pola-pola yang memikat, warna yang mencolok, namun juga menyelipkan sedikit misteri dalam setiap karakter yang diciptakannya.
Selain Indonesia, seorang pelukis motif tradisional dari Malaysia bernama Fern Chua juga turut menciptakan terobosan di industri seni yang menghadirkan pendekatan kontemporer pada seni kuno, dengan menggunakan spons, kuas, tetesan, dan kombinasi warna yang eksentrik serta penuh semangat. Terakhir, seorang seniman dan ilustrator kebanggaan Thailand, Phannapast Taychamaythakool yang karyanya selalu mengungkapkan kisah pribadinya melalui gambar-gambar karakter hewan dan bunga untuk mencerminkan perasaannya. Ia turut memeriahkan pameran dengan menghadirkan karya yang mengekspresikan emosinya melalui bahasa flora dan fauna.
“The Makers Project terinspirasi dari para perajin di balik ‘Five Rare Crafts’ yang dijaga dengan cermat oleh The Balvenie selama proses pembuatan wiski. The Balvenie memiliki tekad untuk terus berkolaborasi dengan pelaku seni yang berbagi semangat craftsmanship, hal ini tercermin jelas melalui kemitraan kami dengan para Makers dari berbagai negara. Kami juga telah mengusung pameran yang dengan memberikan kesempatan kepada para tamu untuk semakin mendalami brand kami, membangun koneksi yang lebih erat dengan The Balvenie Makers, serta mengenal ‘Five Rare Crafts’ yang dihargai. Aspirasi kami bukanlah hanya untuk menumbuhkan apresiasi baru terhadap wiski, melainkan juga memupuk pemahaman mengenai arti ‘diciptakan dengan hati’. Setiap Makers kami adalah pencipta, seniman dan perajin yang luar biasa dengan keunggulannya masing-masing. Saya sangat bersemangat untuk menyaksikan narasi-narasi ini menjadi hidup selama serangkaian kegiatan sepanjang tahun yang didedikasikan untuk merayakan mereka dan The Balvenie” jelas Brett Bayly, Brand Ambassador untuk The Balvenie di Amerika.
Tiga seniman yang berkolaborasi dengan The Balvanie
Five Rare Crafts merupakan kisah tentang para pekerja di balik pembuatan wiski The Balvenie. Mulai dari para petani di ladang barley lokal, pekerja malt yang mengelola malting floors, para pekerja tembaga di bengkel tembaga, hingga mendalami profil Malt Master Kelsey Mckechnie, yang telah mengasah keahliannya selama hampir 10 tahun.
Koleksi gift set edisi terbatas The Balvenie
Setiap hasil karya dari masing-masing seniman dituangkan pada gift set The Balvenie yang terdiri dari dua pilihan kategori single-malt; ‘Doublewood 12’ dan ‘Caribbean Cask 14’. Dua Koleksi pertamanya, ‘Doublewood 12’, diperkenalkan pada tahun 1993 dan menggunakan proses wood finishing yang diciptakan oleh Honorary Ambassador dan Malt Master, David C. Stewart pada tahun 1982. Selanjutnya, ‘Caribbean Cask 14’ menjadi koleksi kedua yang telah mengalami pematangan dalam tong wiski ek tradisional selama 14 tahun, dan dilanjutkan dalam tong yang sebelumnya berisi rum Karibia.
Di dalam gift set special edition tersebut juga terdapat gelas wiski dan alas gelas yang terbuat dari keramik dengan desain artistik khas ‘The Makers’ pada setiap gift set-nya. Selain menjadi sebuah penghormatan untuk dunia seni, gift set ini tentunya akan menjadi sebuah hadiah yang bermakna dalam bagi siapapun yang menerimanya.
Gift set yang menggambarkan keistimewaan dari setiap hasil karya seniman di Asia Tenggara turut menonjolkan sisi craftsmanship The Balvenie yang dapat menjadi inspirasi bagi para penikmatnya. The Balvenie merupakan sebuah wiski penuh makna dan cerita di balik para perajinnya di Skotlandia.
Pada bulan Desember lalu, The Balvenie sukses menyelenggarakan pameran ‘The Makers Project’ di Pacific Place Mall yang menceritakan kisah ‘Five Rare Crafts’. Pameran ini merupakan selebrasi sekaligus kolaborasi antara The Balvenie dengan tiga seniman ternama asal Asia Tenggara.
