Berbelanja adalah sebuah kebutuhan yang tidak bisa dihindari. Dengan adanya kemajuan teknologi, berbelanja bisa memberikan pengalaman yang berbeda bagi setiap orang. Gaya berbelanja tradisional seperti bertemu langsung, melihat barang secara langsung dan transaksi di tempat masih menjadi pilihan karena bisa memberikan pengalaman yang tidak terlupakan. Walau dunia sudah berubah dengan adanya teknologi akan tetapi pengalaman berbelanja secara tradisional masih menjadi pilihan. Semua ada dalam Best of the Best: Shopping Experience.
1. Best Shopping Gallery: Galleria Vittorio Emanuelle II Milan
Di jantung kota Milan, di tempat perpaduan mode dan kemewahan, terdapat lambang keglamoran dan keagungan: Galleria Vittorio Emanuele II. Melangkah ke keajaiban arsitektur ini bagaikan melangkah ke dunia di mana kemewahan tak terbatas dan kecanggihan mendominasi. Dengan langit-langit kaca yang menjulang tinggi, dihiasi dengan berbagai bangunan ikonis yang membisikkan kisah era lampau, Galleria berdiri sebagai bukti warisan budaya yang kaya dan keanggunan abadi Italia.
Berbalut gaya neo-Renaissance, bangunan ini menjelma sebagai salah satu representasi arsitektur memukau di Eropa. Dengan gerbang yang megah, berdiri anggun di samping Katedral Milan, galeri ini memiliki denah berbentuk salib dengan persimpangan yang dijuluki Oktagon, dihiasi kubah pusat berdiameter 47 meter.
Menelusuri 250 meter lorongnya, Anda akan disuguhi berbagai butik bersejarah yang ikonik dan gerai-gerai merek mewah ternama. Para pencinta mode dari seluruh dunia berkumpul untuk menikmati trend terbaru dari desainer Italia ternama dan merek mewah internasional. Setiap sudut memancarkan aura eksklusivitas, mulai dari etalase yang berkilauan menampilkan barang-barang kulit terbaik hingga perhiasan mewah.
Yang membedakan Galleria tidak hanya estetika yang memukau, tetapi juga perpaduan yang tiada duanya antara mode kelas atas, santapan gourmet, dan nilai sejarah. Di sini, di bawah lengkungan anggun dan di bawah kubah besi dan kaca yang megah, terdapat banyak kafe chic tempat para elite menyeruput espresso di tengah keramaian percakapan.
Selain itu, Anda juga dapat menemukan hotel bintang 7 dan Observatorium Prada, semuanya dibalut dalam konteks sejarah dan arsitektur yang memesona. Lengkapi pengalaman Anda dengan berjalan-jalan di atas atap galeri, menikmati pemandangan Piazza Duomo dari ketinggian sambil menyeruput minuman pembuka. Tak ketinggalan: sempatkan berputar tiga kali di atas area selangkangan banteng pada mozaik lantai tepat di tengah galeri. Konon, ritual ini membawa keberuntungan, meski tak ada salahnya menganggapnya sebagai sentuhan tradisi yang unik.
Namun, di luar perannya sebagai kiblat bagi para pencinta mode, Galleria menyimpan daya tarik yang lebih dalam yang berakar pada masa lalunya yang penuh cerita. Dinamai menurut Raja Vittorio Emanuele II, raja pertama Italia yang bersatu, mahakarya arsitektur ini dibayangkan sebagai simbol kemajuan dan persatuan ketika dibuka pada tahun 1867. Selama beberapa dekade, Galleria telah menyaksikan momen-momen bersejarah dalam menjamu para tokoh dari dunia seni, politik, dan hiburan. Dari kawasan pejalan kaki yang elegan di Belle Époque hingga denyut nadi modern Milan, Galleria tetap menjadi ikon abadi dari keahlian dan savoir-faire Italia. Penulis: Hesikios Kevin.
2. Best Luxury Marketplace: First Luxury
Di tengah gemerlapnya dunia fashion, di mana beragam produk imitasi merajalela, menemukan produk mewah dan autentik bagaikan menemukan berlian di antara banyaknya kerikil. Dengan semakin majunya teknologi yang berkembang, teknik memalsukan barang semakin hari semakin maju dan membuat prihatin para pencinta barang mewah.
Bagi para pencinta luxury sejati, memiliki akses ke produk-produk high-end yang terjamin keasliannya merupakan sebuah keharusan. Di sinilah First Luxury hadir sebagai oasis di tengah padang pasir, yang mana menawarkan pengalaman berbelanja barang-barang mewah tanpa perlu mengkhawatirkan orisinalitasnya.
Didirikan di Singapura pada 2014 oleh pengusaha visioner Susan Yin, First Luxury telah berkembang menjadi platform konsinyasi barang mewah ternama di Asia. Dilatari kecintaannya terhadap tas-tas mewah, Susan membangun First Luxury dengan misi menghadirkan akses ke produk-produk high-end yang autentik dan berkualitas tinggi. Melalui gerai mewah tersebut, sang pendiri ingin memberikan napas baru bagi produk-produk preloved, memungkinkan mereka menemukan pemilik baru yang akan menghargai keindahan dan kualitasnya. Tak hanya di Singapura, kini First Luxury telah hadir di Indonesia, tepatnya di Fairmont Hotel Jakarta.
Lebih dari sekadar gerai, First Luxury menjadi sebuah destinasi bagi para pencinta luxury untuk menemukan harta karun preloved yang tak ternilai. Di sini, Anda dapat menemukan berbagai item langka dan eksklusif, mulai dari tas Hermès Constance 18 Croco Alligator hingga Birkin 25 Gold Alligator Matte PHW, semua dalam kondisi prima dan terawat dengan baik.
First Luxury tak hanya menawarkan toko fisik, tetapi juga platform digital yang memudahkan para pelanggan melakukan konsinyasi dan berbelanja. Aplikasi First Luxury menghadirkan proses yang mulus dan transparan, memungkinkan Anda menemukan item incaran dengan mudah dan aman.
Di tengah gempuran berbagai produk imitasi, First Luxury seolah menjadi sebuah mercusuar yang menerangi jalan bagi para pencinta produk mewah untuk menemukan keaslian dan kualitas yang tak tertandingi. First Luxury menjadi sebuah nama yang tak hanya mewakili kemewahan, tetapi juga sebuah komitmen terhadap produk asli yang berkelas. Penulis: Hesikios Kevin.
3. Best Shopping Destination: Hong Kong
Hong Kong memancarkan pesonanya sebagai destinasi yang kian diminati para pencinta kemewahan. Gelar ini diperkuat dengan laporan terbaru yang menempatkan Tsim Sha Tsui sebagai kawasan retail termahal di dunia, sekaligus mengukuhkan Hong Kong sebagai pemimpin di kawasan Asia. Tak heran jika Hong Kong terkenal dengan biaya sewa dan belanja yang fantastis, dan hal ini baru saja divalidasi oleh perusahaan jasa real estate komersial Cushman & Wakefield. Dalam laporan “Main Streets Across the World”, Hong Kong menduduki peringkat ketiga sebagai destinasi retail termahal di dunia, tepat di bawah Fifth Avenue di New York dan Via Montenapoleone di Milan.
Tsim Sha Tsui, jantung dari Hong Kong, merupakan rumah bagi berbagai brand ternama dunia seperti Louis Vuitton, Gucci, Chanel, dan Dior. Berjalan di sepanjang Nathan Road, pengunjung akan disuguhkan dengan deretan toko-toko mewah yang berjejer rapi, memancarkan aura glamor dan eksklusivitas. Di sini, para pencinta fashion dapat menemukan koleksi terbaru dari para desainer ternama, perhiasan berkilau, dan aksesoris berkelas. Tak hanya berbelanja, Tsim Sha Tsui juga menawarkan berbagai pilihan kuliner kelas atas, mulai dari restoran Michelin Star hingga kafe-kafe trendi dengan interior yang Instagrammable.
Sebelumnya, pada 2021, Tsim Sha Tsui bahkan menempati posisi puncak sebagai kawasan retail termahal di Asia, sebelum turun ke peringkat kedua pada tahun berikutnya. Biaya sewa di Tsim Sha Tsui saat ini mencapai $ 1.439 per kaki persegi per tahun, meskipun turun 39% dari level sebelum pandemi.
Lalu, bagaimana dengan area lainnya? Hong Kong tak hanya menawarkan pengalaman berbelanja yang luar biasa, tetapi juga berbagai atraksi wisata menarik lainnya. Pengunjung dapat menikmati panorama kota yang menakjubkan dari Victoria Peak, menjelajahi budaya tradisional di Temple Street Night Market, atau bersantai di pantai-pantai indah di Pulau Lamma. Hong Kong juga terkenal dengan kulinernya yang beragam, mulai dari dim sum tradisional hingga hidangan internasional yang lezat dan juga legendaris.
Bagi para pencinta kemewahan, Hong Kong adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan. Dengan kombinasi sempurna antara perbelanjaan kelas atas, atraksi wisata menarik, dan budaya yang kaya, Hong Kong menawarkan pengalaman tak terlupakan. Penulis: Hesikios Kevin.