Malaysia: Transformasi Menuju Destinasi Belanja Mewah Terdepan di Asia

Direktur Jenderal Tourism Malaysia berbagi pandangan terkait strategi dan visi Negeri Jiran di sektor wisata mewah
by Fazil Pamungkas
0 comments

Datuk Manoharan Periasamy. Foto: Tourism Malaysia

Sebagai salah satu platform yang mengangkat esensi luxury global, Robb Report Indonesia mendapat kehormatan untuk berbincang dengan Datuk Manoharan Periasamy, Direktur Jenderal Tourism Malaysia. Dengan strategi yang matang dan visi yang jelas, Beliau bertekad menjadikan Malaysia sebagai destinasi belanja mewah utama di Asia.

Dalam beberapa tahun terakhir, Malaysia telah berhasil menciptakan reputasi sebagai destinasi utama bagi para pencinta belanja, khususnya mereka yang mengincar pengalaman belanja kelas dunia yang tak hanya eksklusif tetapi juga otentik. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan internasional, khususnya dari kalangan High Net Worth Individuals (HNWIs), Malaysia kini menjadi bintang baru di peta belanja mewah Asia.

Pada tahun 2023, segmen belanja mencatatkan peningkatan pengeluaran wisatawan sebesar 63% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini adalah hasil dari strategi jitu yang dijalankan oleh Tourism Malaysia, termasuk peluncuran kembali program Malaysia Shopping Campaign. Kampanye ini tidak hanya menghadirkan penawaran belanja, tetapi juga pengalaman yang benar-benar unik. Sebut saja Pavilion Mall di Kuala Lumpur yang menjadi pusat perhatian dengan kehadiran merek-merek mewah seperti Chanel, Louis Vuitton, dan Hermès, yang menarik wisatawan dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Foto: Tourism Malaysia

Menurut Datuk Manoharan, kekuatan Malaysia sebagai destinasi belanja tidak hanya terletak pada pusat perbelanjaan modern atau kehadiran brand internasional ternama. Ia memiliki visi yang lebih besar: menciptakan pengalaman belanja yang memadukan luxury global, keunikan budaya lokal, dan kemudahan akses.

“Tujuan utama saya adalah memosisikan Malaysia sebagai destinasi belanja kelas dunia dengan menonjolkan perpaduan unik antara luxury, budaya, dan aksesibilitas,” ujar Datuk Manoharan. “Melalui marketing campaign yang  strategis dan festival belanja unggulan, kami ingin menghadirkan pengalaman yang eksklusif sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada dunia.”

Kolaborasi Strategis dan Pengalaman Belanja yang Bertransformasi

Untuk mencapai visi tersebut, Tourism Malaysia terus membangun kolaborasi dengan para pemangku kepentingan global. Kerja sama dengan ritel internasional, rumah mode global, hingga platform e-commerce menjadi kunci untuk menghadirkan flagship stores dan acara eksklusif yang dapat meningkatkan daya tarik Malaysia sebagai destinasi belanja premium.

Foto: Tourism Malaysia

Namun, upaya tidak berhenti di sana. Transformasi pengalaman belanja menjadi fokus utama, meliputi penggunaan teknologi canggih untuk menciptakan pengalaman belanja tanpa hambatan, penyediaan signage multibahasa untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan dan perbaikan akses transportasi dan layanan pelanggan yang unggul untuk memastikan setiap wisatawan merasa diterima dan dimanjakan.

Malaysia memiliki keunikan dalam menawarkan dua dunia yang berlawanan namun harmonis: merek-merek global yang mewah dan kekayaan budaya lokal. Di satu sisi, pengunjung bisa menikmati kemewahan Suria KLCC, Pavilion Kuala Lumpur, dan The Exchange TRX yang menawarkan layanan personal shopping, koleksi eksklusif, hingga private lounge.  Di sisi lain, Malaysia juga menjadi tempat di mana seni dan kerajinan tradisional seperti batik, songket, dan ukiran kayu hidup dalam destinasi seperti Central Market Kuala Lumpur dan Langkawi Craft Complex.

Kemewahan yang Berpadu dengan Keberlanjutan

Sebagai tanggapan atas meningkatnya perhatian terhadap keberlanjutan, beberapa pusat perbelanjaan mewah di Malaysia, seperti Pavilion Elite dan Suria KLCC, telah mengadopsi praktik ramah lingkungan. Langkah ini mencakup penggunaan sistem hemat energi, pengurangan limbah plastik, hingga arsitektur hijau. IOI City Mall di Putrajaya bahkan memanfaatkan energi surya dan menyediakan taman edukasi hijau, menjadikannya contoh utama dalam mengintegrasikan keberlanjutan dengan kemewahan.

Paket Wisata Belanja yang Memikat

Tourism Malaysia juga menyadari pentingnya integrasi antara belanja dan pariwisata. Oleh karena itu, kemitraan dengan maskapai penerbangan, hotel, dan operator tur terus diperkuat. Tujuannya adalah menghadirkan paket wisata belanja yang menarik, mulai dari layanan penerbangan eksklusif hingga pengalaman belanja di butik mewah.

Malaysia sebagai Destinasi Belanja Mewah

Sebagai pemimpin di Tourism Malaysia, Datuk Manoharan memiliki visi yang jelas untuk masa depan: “Saya ingin memastikan Malaysia tetap kompetitif di Asia dengan menawarkan pengalaman belanja yang tak terlupakan. Kami menggabungkan inovasi, keaslian budaya, dan keberlanjutan untuk menciptakan perjalanan belanja yang memikat, sehingga memperkuat reputasi Malaysia sebagai destinasi belanja mewah yang dinamis dan berkelas dunia.”

Dengan langkah-langkah strategis ini, Malaysia siap bersaing dengan destinasi belanja lain di Asia seperti Singapura dan Bangkok. Namun, keunikannya terletak pada kemampuannya menghadirkan perpaduan antara luxury internasional dan sentuhan lokal yang autentik.

Foto: Tourism Malaysia

Dengan target menjaring 31,4 juta wisatawan internasional pada tahun 2025, Malaysia tidak berhenti berinovasi. Upaya perluasan portofolio belanja terus dilakukan, termasuk pengembangan destinasi belanja baru di kawasan Desaru Coast dan proyek-proyek strategis lainnya. Dengan ini, Malaysia tidak hanya menyaingi negara-negara seperti Singapura dan Bangkok, tetapi juga menawarkan sesuatu yang unik: pengalaman belanja yang menggabungkan budaya lokal, kemewahan, dan keberlanjutan.

Dengan visi besar yang diusung oleh Datuk Manoharan, Malaysia tidak hanya akan menjadi destinasi belanja mewah, tetapi juga menjadi pusat pengalaman gaya hidup yang menginspirasi. Ini adalah masa depan yang memadukan keindahan budaya, kemajuan teknologi, dan komitmen terhadap keberlanjutan—sebuah kombinasi sempurna untuk menarik hati wisatawan global.

Ditulis Oleh: Rachel Octavia

You may also like