Bersiaplah Terbang Mewah dengan Kapsul Luar Angkasa Terbesar di Dunia

Space Perspective berencana memulai uji terbang kapsul baru mereka dalam beberapa bulan mendatang.
by Robb Report
0 comment

Pada umumnya, kapsul luar angkasa memiliki bentuk serupa—ruang sempit yang dipenuhi dengan layar berkedip, sistem cadangan, dan hanya cukup untuk astronot. Kapsul Neptune terbaru milik Space Perspective lebih mirip sebuah lounge atau klub, dengan kursi reclining, sebuah bar, dan jendela besar untuk menikmati pemandangan.

Firma pariwisata ruang angkasa yang menargetkan misi berawak pertamanya pada akhir tahun ini sedang berupaya mewujudkan konsep pesawat berbentuk bola dengan diameter 16 kaki dan volume internal 2.000 kaki kubik. Perusahaan asal Florida ini menyebut kapsul baru tersebut sebagai “kapsul peluncuran manusia berukuran terbesar yang sedang beroperasi”—mengklaim bahwa kapsul ini kira-kira dua kali lebih besar dari SpaceShipTwo milik Virgin Galactic dan New Shepard milik Blue Origin, serta empat kali lebih besar dari Crew Dragon milik SpaceX.

Gambaran kapsul yang akan terlihat di luar angkasa. Foto: Space Perspective.

Keluaran terbaru dari Space Perspective ini memiliki misi yang jauh berbeda dibandingkan dengan mode transportasi berbasis roket lainnya. Kapsul ini akan bersaing dengan Virgin Galactic dan Blue Origin dalam penerbangan wisata ke tepi angkasa—meskipun ketinggian maksimumnya (100.000 kaki) jauh lebih rendah daripada kedua pesaingnya tersebut, yang dapat mencapai 264.000 kaki dengan kecepatan supersonik. Propulsi balon angkasa raksasa ini mengangkat dan menurunkan dengan kecepatan sekitar 12 mph selama perjalanan yang berlangsung sekitar enam jam. Dua pesaing lainnya, Zephalto dan World View, sedang mengembangkan konsep pariwisata balon/kapsul serupa.

Perjalanan Space Perspective dalam membawa konsep menjadi prototipe kapsul fungsional, yang akan digunakan untuk menguji peralatan daripada membawa orang, melibatkan puluhan ribu perhitungan, pembangunan fasilitas manufaktur komposit sendiri, dan penciptaan interior yang tidak hanya estetis untuk menarik klien kelas atas tetapi juga dapat menahan dampak saat kapsul mendarat di lautan.

Interior lengkap akan dirancang dalam kapsul kedua. Foto: Space Perspective.

“Kami melakukan 40 hingga 50 purwarupa pada interior dan 100 uji simulasi,” kata Taber MacCallum, yang mendirikan Space Perspective bersama istrinya, Jane Poynter, pada tahun 2019. “Salah satu bagian yang paling menantang adalah rekayasa lantai. Ketika bola tersebut ditekan, ia ingin membesar sedikit, tetapi saat kami melewati tropopause di mana suhunya minus-80 derajat Celsius, ia ingin menyusut—dan kemudian membesar lagi di tepi angkasa yang jauh lebih panas.”

MacCallum mengatakan bahwa lantai juga harus cukup kuat untuk menahan dampak dari pendaratan air serta tekanan dari peserta yang berpesta sambil menyeruput koktail dan merayakan keindahan lengkungan Bumi dari ketinggian.

Bagian kaca dirancang khusus untuk memberikan akses pandangan yang mencukupi, namun tetap melindungi peserta dari sinar matahari yang menyilaukan. Foto: Space Perspective.

Rekayasa jendela juga menjadi tantangan. Jendela harus memungkinkan peserta untuk melihat dengan jelas di bawah sinar matahari yang intens di tepi angkasa, sekaligus memperbolehkan mereka untuk berkumpul saat melihat pemandangan. “Pertama, kami pikir mereka semua akan ingin memiliki jendela mereka sendiri, tetapi kemudian menyadari bahwa interaksi antara satu sama lain tak kalah penting dalam perjalanan, sehingga kami menyusun kursi dalam dua setengah lingkaran,” katanya.

Selama empat hingga enam minggu ke depan, kapsul akan menjalani uji darat yang dilanjut dengan uji penerbangan pertamanya, mensimulasikan ketinggian dan kondisi yang sama dengan penerbangan komersial di masa depan. Penerbangan tersebut akan diangkat dari air oleh kapal MS Voyager, yang juga akan berfungsi sebagai landasan peluncuran, dengan fasilitas mission-contol untuk 42 orang. “Kapsul akan memiliki rak instrumen besar bersama dengan pemantau suhu dan tegangan, jadi sudah terhubung dengan cukup baik—dan mereka mengalir ke komputer yang akan berada di tempat duduk yang biasanya digunakan tamu,” kata MacCallum.

CEO MacCallum dan insinyur utama Peter Tinkham saat mengerjakan prototipe awal kapsul. Foto: Space Perspective.

Setelah modifikasi, uji kapsul berikutnya akan melibatkan manusia—dalam interior mewah—yang akan berlangsung sebelum penerbangan komersial pertama. MacCallum tidak ingin memberikan timeline yang pasti, tetapi hal tersebut dapat terjadi pada tahun 2025. “(penerbangan perdana) akan terjadi setelah kami membuktikan keamanannya untuk penerbangan komersial,” katanya.

Pada akhirnya, start-up ini berencana untuk menjalani sejumlah penerbangan setiap minggu di sepanjang pantai Florida dari markasnya di Cape Canaveral, dengan rencana jangka panjang untuk mendirikan fasilitas di bagian lain dunia.

Pada bulan Juli, Space Perspective mengatakan bahwa mereka telah menjual lebih dari 1.600 kursi, yang mewakili penjualan sekitar US$200 juta. Dalam rilis minggu lalu, Space Perspective mengatakan bahwa mereka telah menyelesaikan investasi putaran terbaru. “Semua investor saat ini telah melakukan reinvestasi, menunjukkan kegembiraan terhadap perusahaan,” kata juru bicara mereka.

You may also like