Tampaknya One&Only tak lagi menjadi satu-satunya pelaku wisata yang tengah mencuri perhatian di Negeri Seribu Bukit Rwanda. Selain mereka akan ada Wilderness yang baru-baru ini mengumumkan rencananya membuka perkemahan baru, Bisate Reserve, pada September 2024 mendatang. Terletak di tepi kawah gunung berapi yang berdekatan dengan perbatasan Rwanda dan Republik Demokratik Kongo, tempat peristirahatan dengan nuansa intim ini siap menyediakan empat vila yang luasnya mencapai 2.200 kaki persegi. Selain itu, Wilderness juga memiliki penginapan bernama Bisate Lodge yang memberikan pengalaman menginap di hotel bintang lima kepada para wisatawan sekaligus melestarikan sumber daya alam paling berharga di benua yang dijuluki “Mother Continent” ini.
“Terdapat sebuah pencapaian monumental dalam upaya konservasi kami: penanaman hampir 100.000 pohon endemik Afrika yang telah mentransformasi bekas lahan pertanian menjadi sebuah hutan yang berkembang, sehingga kami sebut sebagai ‘reserve’,” kata Rob Baas, Direktur Manajemen Wilderness Rwanda.
Terletak di tepi Taman Nasional Volcanoes, properti ini merupakan tempat perkemahan terbaik untuk melihat salah satu spesies dengan ancaman kepunahan tertinggi, yaitu gorila pegunungan. Menurut Visit Rwanda, taman ini adalah rumah bagi 12 keluarga gorila pegunungan, spesies primata yang tercatat hanya tersisa 1.000 di seluruh dunia.
Terlepas dari pengalaman interaksi dengan hewan langka, lokasi tempat ini sanggup menawarkan pemandangan tak tertandingi yang menonjolkan daya tarik terbesar dari Bisate Reserve. Dikelilingi hutan hujan, pondok dan vila ini menyuguhkan pemandangan enam gunung berapi yang menjulang tinggi: Bisoke, Mikeno, Sabyinyo, Muhabura, Gahinga, dan gunung stratovolkano setinggi 14.787 kaki, Karisimbi yang menyandang predikat salah satu gunung tertinggi di Afrika. Terinspirasi oleh keindahan alam sekitar, struktur properti ini juga didesain sangat mengesankan.
“Kami mempertahankan keindahan dan keunikan arsitektur asli Bisate Lodge, yang menghormati budaya dan tradisi Rwanda. Tetapi, kami juga meningkatkannya ke level yang lebih tinggi,” kata Baas, dikutip dari Robb Report Amerika Serikat.
Vila-vila beratapkan ilalang merupakan hasil pemikiran dari perancang bangunan orisinil Bisate Lodge, Nicholas Plewman Architects & Associates, yang bekerja sama dengan Luxury Frontiers. Tarif Bisate Reserve dimulai dari US$3.200 per orang satu malam yang telah mencakup semua fasilitas. Sama seperti di Bisate Lodge, para tamu akan mendapatkan layanan pelayan pribadi.
“Setiap aspek kenyamanan telah dipikirkan dan direncanakan dengan saksama,” ucap Baas.
Setiap fasilitasnya akan dilengkapi dengan dua perapian, bagian outdoor yang luas meliputi hot tub pribadi, serta opsi untuk menikmati makanan dan juga perawatan spa di dalam kamar. Interior Bisate Reserve, yang mengacu kepada kerajaan dan warisan Rwanda, dikerjakan oleh Caline Williams Wynn, seorang visioner di balik beberapa pondok safari yang paling menakjubkan di dunia. Menurut rilis pers, para tamu bisa mendapatkan cinderamata berupa tekstil berwarna-warni dan pola yang mencolok demi merayakan “ketahanan dan karisma masyarakat Rwanda.” Bulan April yang akan datang sendiri akan menandai 30 tahun terjadinya tragedi genosida di Rwanda.
Baas pun berharap bahwa Bisate Reserve akan memberikan manfaat bagi komunitas sekitarnya dengan menciptakan lapangan kerja dan peluang pembangunan lainnya. “Proyek kami telah menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa,” kata Baas. “Kami bangga dapat terus meningkatkan standar dalam industri akomodasi mewah di Rwanda.”