Handuk, mantel mandi, sandal, baju, dan beberapa barang lainnya kerap disediakan pemilik hotel untuk tamunya. Apapun kelas hotelnya, barang-barang tersebut hadir untuk memudahkan tamu yang menyewa kamar. Khusus untuk hotel kelas mewah, ada fenomena menarik dari mereka yang menginap. Para tamu memburu barang-barang yang disediakan hotel untuk dibawa pulang agar menjadi kenang-kenangan ketika berlibur.
CEO Colony Palm Beach Hotel, Sarah Wetenhall menganggap wajar fenomena itu terjadi. Menurutnya barang-barang dari hotel berkelas bisa membuat tamu naik derajatnya. “Merchandise hotel yang branded menunjukkan tingkat akses. Hal itu memperlihatkan Anda bagian dari lingkaran sosial tertentu,” kata Sarah Wetenhall.
Fenomena tamu membawa barang-barang yang disediakan hotel mewah dianggap pengamat sudah di luar nalar. Para tamu biasa mengambil perlengkapan kamar mandi bahkan sampai asbak. Melihat fenomena itu, pihak hotel memutar otak. Satu contoh Hotel Eden Rock di St. Barts menjual papan catur khas mereka dengan harga $18.645. Hotel Carlyle di New York pun juga melakukan hal yang sama dengan menjual topi bisbol dan serbet koktail Bemelmans Bar bagi tamu yang berminat. Pihak hotel lantas optimistis, penjualan barang-barang khas hotel mewah ini akan meningkat 25 persen dibandingkan tahun lalu.
Meskipun banyak orang membeli atau mengambil merchandise untuk mengenang sebuah perjalanan, ada juga yang langsung membeli T-shirt dan handuk tanpa perlu menginjakkan kaki di hotel mewah yang dituju. Brett David, pemilik Spring Street Vintage di NYC, mengatakan merchandise hotel terjual dengan cepat. Dua pelanggan di tokonya bahkan terlibat perang tawar-menawar untuk barang berupa kaos dari Chateau Marmont. Kejadian yang sama juga terlihat di eBay, di mana orang-orang bisa membeli barang keluaran Sunset Tower Hotel edisi terbatas dengan harga kelipatan dari harga jual awalnya.
Jeff Klein, pemilik Sunset Tower Hotel, tidak terlalu mengikuti tren ini. Sunset Tower hanya menjual merchandise-nya langsung di toko suvenir di lokasi. “Harusnya tidak sembarang orang bisa membelinya. Itu tidak membuatnya terasa istimewa lagi,” kata Klein. “Ini benar-benar untuk dinikmati pelanggan kami.”
Di perspektif tamu, adanya barang khas hotel mewah adalah spesial. Ada nuansa eksklusivitas saat mereka membawa, mengoleksinya, dan mengenakannya di rumah.
“Saat Anda melihat orang lain mengenakan sesuatu dari tempat yang spesial bagi Anda, itu seperti Anda tergabung dalam klub yang sama,” kata Marisa Coulson, tamu yang terbiasa mengoleksi merchandise hotel mewah, dikutip dari The New York Times.