Rumah mode Prancis, Saint Laurent seolah tak puas merambah dunia catwalk. Terkini, mereka membuka toko buku baru di wilayah arrondissement ke-7, Rue de Grenelle, Kota Paris. Toko buku bernama Saint Laurent Babylone itu bisa menjadi kiblat baru bagi pencinta seni, musik, sastra, dan, tentu saja fesyen.
Desain interior toko buku Saint Laurent Babylone menyerupai rumah andalan Paris modern, dengan memadukan meja marmer yang estetik dengan rak dan dinding kasar juga berbatu. Buku-buku langka tersedia di atas meja kayu bermerek Pierre Jeanneret dan memerlukan sarung tangan untuk membalikkan setiap halamannya. Selain buku, toko ini juga memamerkan rekaman piringan hitam, majalah, dan foto antik yang semuanya dikurasi oleh Direktur Kreatif Saint Laurent, Anthony Vaccarello.
Di toko buku ini juga dipamerkan kamera Leica, cokelat yang dibuat koki pastry François Daubinet, dan foto karya fotografer terkenal Juergen Teller. Para pengunjung juga akan menemukan berbagai macam merchandise Yves Saint Laurent, termasuk pulpen, korek api, dan cangkir.
Terlebih lagi, Saint Laurent Babylone akan berfungsi ganda sebagai ruang acara, mengadakan sesi musik live, set DJ, pembacaan buku, dan penandatanganan penulis selama beberapa bulan mendatang.
Upaya terbaru Saint Laurent tidak terlalu mengejutkan. Dengan Vaccarello sebagai pemimpinnya, rumah mode milik Kering Luxury Group ini telah memasuki ranah budaya baru. Baru tahun lalu, label tersebut mendirikan perusahaan produksi film dan memulai debut film pertamanya di Cannes.
Saint Laurent Babylone lebih tepatnya terletak di persimpangan Rue de Grenelle dan Rue des Saints Pères. Toko buku ini buka setiap Rabu hingga Sabtu mulai pukul 11 siang sampai 7 malam, dan pada Minggu mulai pukul 12 siang hingga 7 malam.