Dalam industri sampanye yang dinamis, Didier Depond, yang dikenal sebagai President of Champagne Salon and Champagne Delamotte, memimpin warisan mengesankan yang telah berkembang selama 28 tahun. Dedikasinya ditandai dengan komitmen yang kuat terhadap kesempurnaan, yang mengungkapkan narasi yang terjalin dengan semangat, keahlian yang cermat, dan pengabdian yang panjang terhadap seni produksi sampanye.
Lebih dari dua dekade yang lalu, ia menelusuri seni perawatan kebun anggur serta hasil produksinya yang disimpan di dalam ruang bawah tanah. Semua varian menjadi favoritnya. Namun, terdapat dua varietas yang mendapatkan posisi spesial di hatinya: Champagne Salon 2002 dan Champagne Salon 2008 yang diproduksi dalam ukuran botol besar yang eksklusif. Selain itu, Champagne Salon 1948, hadiah kerajaan yang dibagikan selama kunjungan resmi Raja Charles III dari Britania Raya, menjadi bukti warisan Champagne Salon yang melampaui batas ruang penyimpanan anggur.
Didier juga dikenal sebagai perintis yang menyusun pairing unik untuk sampanyenya. Contohnya adalah Champagne Delamotte Brut, mahakarya serbaguna miliknya, dengan mudah menemani sarapan, makan siang, makan malam, dan pesta malam, mencerminkan semangat perayaan. Terlebih lagi, Champagne Delamotte Blanc de Blancs menjadi berlian untuk sajian Asia, di mana cita rasa dari sajian seperti sushi, sashimi, bahkan nasi goreng, keluar dengan anggun. Berbicara mengenai masa depan industri sampanye, Didier menyoroti isu iklim. Perubahan iklim membuat perawatan kebun anggur memerlukan adaptasi yang cukup signifikan. Pemahaman mengenai pergeseran waktu panen tentu menjadi suatu keharusan, karena praktik yang sudah berlangsung lama tersebut terbukti efektif untuk mengatasi pola iklim yang berubah.
Antusiasme Didier untuk menciptakan sebuah masa depan yang cerah tidaklah berubah. Selain perilisan Champagne Salon 2013 yang menandai babak baru di dunia sampanye, kehadiran Champagne Delamotte Blanc De Blancs Vintage 2018 berpotensi memikat pasar dalam beberapa bulan mendatang. Saat dunia mengangkat gelas untuk bersulang, karya Didier terus mengingatkan kita bahwa setiap momen akan terkenang dengan tegukan sampanye yang istimewa.
