Bagaimana Kawasan Utara Patagonia yang Terpencil Memikat Pengagum Safari

Pelayaran Antartika telah menarik ribuan wisatawan ke selatan Patagonia. Kini, perhatian mereka bergeser ke utara.
by Robb Report
0 comment

 

Setelah menyusuri Sungai Zambezi, menginjakkan kaki di hamparan sabana Masai Mara, serta berinteraksi dengan gorila di Rwanda, kemana lagi kaki ini akan melangkah? Rupanya, Patagonia.

Kawasan selatan Patagonia telah lama menjadi tujuan wisata yang ramai, terutama karena sebagian besar pelayaran Antartika berangkat dari Ushuaia di kepulauan Tierra del Fuego. Namun, kini, pesona wilayah terpencil di Utara Patagonia semakin menarik bagi para wisatawan yang mendambakan pengalaman yang lebih berani dan autentik.

Memiliki ruang terbuka yang luas, pemandangan megah, serta keasrian alam yang membuatnya dikenal, Patagonia adalah wilayah seluas hampir 410.000 mil persegi di ujung selatan Amerika Selatan yang terbagi antara Argentina dan Chile. Pada tahun 2022, hampir 4 juta wisatawan mengunjungi dan menginap di wilayah Patagonia bagian Argentina. Jumlah ini jauh melampaui total pengunjung seluruh negara Chile di tahun yang sama, yaitu dua juta wisatawan. Melihat perbedaan angka keduanya, tidak heran jika wilayah Patagonia Chile diprediksi akan naik daun.

Lanskap Patagonia membawa Anda kembali ke masa lalu. Foto: Mallin Colorado.

Extraordinary Journeys, ahli dalam pembuatan itinerari safari di Afrika Timur dan Selatan, mencatat bahwa sejumlah besar klien kini melirik itinerari Patagonia sebagai petualangan mereka berikutnya.

“Berbeda dari Patagonia Selatan dan Jalur W di Torres del Paine, taman-taman di daerah utara belum begitu ramai pengunjung,” ungkap Elizabeth Gordon, pendiri sekaligus CEO Extraordinary Journeys. “Carretera Austral, khususnya, masih terbilang belum dikenal oleh pengunjung asing.”

Taman Nasional Patagonia – yang merupakan taman terbaru di Chile – terwujud berkat Douglas Tompkins, pencipta merek pakaian dan perlengkapan outdoor senilai miliaran dolar, The North Face. Setelah jatuh cinta dengan daerah ini selama perjalanan darat enam bulan di Amerika Selatan pada tahun 1960-an, Tompkins mulai membeli tanah dan peternakan di sekitar Wilayah Aysén, Chile. Ia membiarkan tanah-tanah ini terbengkalai selama bertahun-tahun sebagai bagian dari eksperimen rewilding sebelum menyumbangkannya kepada pemerintah. Yayasan nirlaba Tompkins Conservation telah menjaga dan merehabilitasi spesies-spesies asli di sekitar taman ini, seperti rusa huemel yang terancam punah, puma, dan kondor Andes.

Penginapan lodge mewah mulai bermunculan di wilayah ini.
Foto: Mallin Colorado.

Rumah yang dulunya dimiliki oleh Tompkins kini menjadi Explora Lodge berukuran 13 kamar, dibuka selama masa pandemi di pusat Carretera Austral. Explora merupakan satu-satunya properti yang berlokasi di dalam taman seluas 1.176 mil persegi tersebut.

Explora beroperasi dengan struktur yang menyerupai lodge safari mewah yang berkelanjutan. Setiap harinya, pemandu ahli mengajak kelompok tur untuk melakukan ekskursi setengah hari atau sehari penuh sesuai pilihan mereka, sebelum kembali ke lodge berdinding kaca untuk makan malam bersama di ruang makan. (Menu disusun oleh Pablo Jesus Rivero dan Guido Tassi dari Don Julio.) Di sana, terdapat area umum yang nyaman dengan staf yang penuh perhatian, pemandangan satwa liar dari lodge, dan senter untuk kembali ke kamar di tengah kegelapan malam.

“Baru-baru ini kami mulai melihat turis Amerika. Mereka datang mencari pengalaman mewah yang berkelanjutan namun tetap bersentuhan dengan alam,” ujar Gerardo Acha, GM Explora Patagonia National Park. “Para wisatawan mendengar tentang wilayah ini dan penasaran akan apa yang ada di sini, karena masih sangat belum tereksplorasi.”

Layaknya itinerari safari tradisional, para pengunjung Patagonia berpindah ke beberapa lokasi di wilayah pegunungan, baik melalui jalur darat maupun menggunakan pesawat kecil. Wilayahnya yang luas menyulitkan logistik, oleh karena itu banyak wisatawan yang memesan dengan perusahaan wisata.

Ucapkan selamat tinggal pada pariwisata massal di hutan belantara Patagonia.
Foto: Mallin Colorado.

“Chile dan Argentina sudah memiliki infrastruktur yang baik untuk para backpacker atau orang-orang yang melakukan perjalanan jangka panjang, tetapi tidak sepenuhnya siap untuk mengakomodasi gaya perjalanan Amerika Serikat di mana wisatawan menginginkan kemewahan dengan efisiensi dan tidak semua orang berada dalam sirkuit yang sama,” ujar Gordon.

Mallin Colorado Ecolodge yang berdesain rustik di tepi Danau General Carrera berdekatan dengan dua daya tarik utama di Utara Patagonia: Gletser Exploradores dan Gua Marmer. Ruang bersantai yang menghadap danau, makan malam gourmet untuk dinikmati bersama kelompok, serta ketiadaan layanan seluler menambahkan nuansa safari. Pengunjung di sini membutuhkan pemandu, sebab bahasa Inggris tidak umum dipahami dan beberapa jalur memerlukan kemahiran mengemudi empat roda.

Komponen ekowisata juga menarik wisatawan yang menyukai alam kepada properti yang mirip dengan safari di Afrika. Patagonia adalah destinasi sempurna bagi wisatawan yang menikmati kegiatan di luar ruangan. Bagi mereka yang menginginkan hiburan pasif, Patagonia mungkin bukan pilihan yang tepat. Namun, minimnya keramaian pengunjung telah memberikan ruang yang baik bagi inisiatif pariwisata yang ramah lingkungan.

Berkat karya dari Tompkins, Chile kini memiliki beragam taman nasional baru yang relatif belum dieksplorasi. Para penggemar safari yang mencari sesuatu yang baru, untuk sementara waktu masih dapat menjadi salah satu dari yang pertama menjelajahi wilayah ini.

You may also like