Venesia Sahkan Biaya Masuk untuk Day Trip

Venesia. Foto: Unsplash.

Venesia secara resmi menjadi kota metropolitan pertama di dunia yang mulai menerapkan day-trip fee (biaya perjalanan untuk satu hari) sebagai upaya memerangi overtourism selama musim puncak, demikian laporan The Associated Press. Program baru ini, yang mulai berlaku pada hari Kamis minggu lalu, mengharuskan wisatawan untuk membayar sekitar €5 (sekitar Rp87 ribu) per orang sebelum mereka dapat menjelajahi kanal dan situs bersejarah kota. Pada bulan Januari lalu, Venesia juga mengumumkan bahwa kota akan membatasi jumlah rombongan wisata menjadi 25 orang dan juga melarang penggunaan pengeras suara di pusat kota dan pulau Murano, Burano, dan Torcello mulai bulan Juni.

“Kita perlu menemukan keseimbangan baru antara wisatawan dan penduduk,” Simone Venturini, pejabat pariwisata utama kota itu, mengatakan kepada AP News. “Kita perlu melindungi ruang warga, tentu saja, dan kita perlu mengurangi kedatangan wisatawan day-trip pada hari-hari tertentu.”

Selama tahap uji coba ini, biaya hanya berlaku untuk 29 hari yang dianggap paling sibuk untuk wisata—antara 25 April dan 14 Juli—dan tiket itu sendiri akan berlaku mulai pukul 08:30 hingga 16:00. Pengunjung yang diperbolehkan masuk secara gratis adalah tamu yang memiliki reservasi hotel serta wisatawan berusia di bawah 14 tahun. Namun, tamu hotel harus mengajukan permohonan online terlebih dahulu untuk meminta pembebasan biaya. Wisatawan day-trip juga dapat membeli tiket secara online melalui situs pariwisata resmi kota atau membelinya secara langsung di stasiun kereta Santa Lucia.

“Dengan keberanian dan kerendahan hati yang besar, kami memperkenalkan sistem ini karena kami ingin memberikan masa depan kepada Venesia dan meninggalkan warisan ini kepada generasi mendatang,” Walikota Venesia Luigi Brugnaro mengatakan dalam sebuah pernyataan di platform X mengenai biaya masuk kota yang banyak dibicarakan.

Terlepas dari dukungan walikota, tampaknya warga tidak sepenuhnya senang dengan program tersebut. Peraturan tersebut menyebabkan protes dan kerusuhan di luar stasiun kereta api pada hari Kamis, demikian laporan The Independent. “Kami menentang tindakan ini karena tidak akan ada gunanya untuk menghentikan pariwisata berlebihan,” kata warga Cristina Romieri kepada outlet tersebut. “Selain itu, ini adalah regulasi yang rumit dengan begitu banyak pengecualian sehingga akan sulit untuk menegakkannya.”

Meskipun Venesia adalah kota pertama yang menerapkan biaya perjalanan sehari, beberapa lokasi lain di Eropa telah menerapkan atau menaikkan pajak wisata untuk menangkis keramaian dan meningkatkan ekonomi lokal. Baru-baru ini, Barcelona menaikkan pajak wisatanya di seluruh kota. Demikian pula, Anda harus membayar pajak tambahan “ketangguhan krisis iklim” jika Anda berencana mengunjungi Yunani yang akan mendanai proyek pemulihan bencana negara itu.

Related posts

Protected: A Holistic Journey to Rejuvenation with Conrad Bali’s JIWA Wellness

FLY BALI: Sensasi Istimewa Jelajah Pesona Bali lewat Udara

Perayaan Liburan Tropis dengan Kepedulian pada Keberlanjutan