Pada Januari lalu, perusahaan perhotelan Prancis, Accor mengumumkan kapal Orient Express baru akan memulai debut di perairan pada musim semi 2026. Melansir Financial Times, saat ini mereka sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan investasi Dubai Holding untuk mendanai pengembangan kapal tersebut dan satu kapal lainnya yang bersilai 867 juta dolar AS (sekitar Rp13 triliun). Jika kesepakatan tersebut berhasil, Dubai Holding akan menjadi pemilik mayoritas superyacht tersebut.
Beberapa pihak telah menjadi bagian dalam investasi, tetapi negosiasi dengan Dubai Holding dikabarkan sudah berada pada tahap lebih lanjut. Adapun Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, selaku chairman Dubai Holding yang memiliki aset senilai $35 miliar, tahun lalu menyetujui kesepakatan dengan Accor untuk meluncurkan hotel di Emirat. Langkah tersebut menunjukkan semakin besarnya minat investor Timur Tengah terhadap industri pelayanan yang menyajikan kemewahan kepada pelanggan. Dana investasi terkait dengan penguasa UEA dan Arab Saudi telah menggelontorkan miliaran dolar ke usaha perhotelan dan pariwisata dalam beberapa tahun terakhir, seiring negara-negara Teluk berupaya memperluas perekonomian mereka di luar industri minyak.
Sedangkan untuk armada Orient Express sendiri, ada dua kapal yang sedang dibangun oleh pembuat kapal Prancis, Chantiers de l’Atlantique. Dijadwalkan, kedua kapal tersebut akan melaut masing-masing pada 2026 dan 2027. Yang pertama, dijuluki Orient Express Silenseas, memiliki panjang 722 kaki dan akan menjadi kapal layar terbesar di dunia saat diluncurkan. Silenseas bukanlah kapal pesiar dalam pengertian tradisional, dengan akomodasi dan fasilitas yang lebih mirip dengan kapal pesiar. Kapal berukuran raksasa ini memiliki 54 suite, misalnya, serta bar speakeasy, dua kolam renang, dua restoran, dan spa.
Silenseas hadir dengan tenaga ramah lingkungan. Kapal tersebut akan dilengkapi dengan sistem SolidSail yang dipatenkan yang terdiri dari tiga tiang miring berukuran masing-masing lebih dari 300 kaki dan tiga layar kaku dengan luas permukaan hampir 5.000 kaki persegi. Layarnya dapat menghasilkan tenaga penggerak hingga 100 persen dalam kondisi yang tepat, tetapi mesin berteknologi tinggi akan bekerja jika diperlukan lebih banyak tenaga. Hasilnya, kapal hibrida akan menghasilkan lebih sedikit emisi dibandingkan kapal bertenaga diesel tradisional dan praktis tidak bersuara di lautan, itulah julukan yang diberikan kapal tersebut. Harga tiketnya mencapai $21.700 (sekitar Rp340 juta) per perjalanan.
Accor juga bukan satu-satunya nama besar yang terjun dalam industri pelayaran. Perusahaan ternama seperti Ritz Carlton, Belmond, Aman, dan Four Seasons dikabarkan siap menghabiskan jutaan dolar untuk menghadirkan pengalaman hotel mewah kepada para tamu di laut dengan superyacht baru. Tentu akan sangat menyenangkan bisa melihat mereka bisa bersaing dalam hal ini..
