Setelah Membayar Rp312 juta untuk Air Jordan Palsu, Pria Australia ini Gagal Mendapat Refund

Foto: Jay L. Clendenin.

Penjualan ulang sneakers memang sedang meroket, namun bukan berarti bidang ini mudah dikuasai.

Seorang pria di Melbourne, Australia, menghabiskan 30.000 dolar Australia (sekitar Rp312 juta) untuk tujuh pasang Nike Air Jordan 1 yang kini diyakini palsu. Ia kemudian menggugat sang penjual, seorang remaja 17 tahun dan ayahnya, untuk meminta pengembalian uang. Sayangnya, BBC melaporkan bahwa kasus ini ditolak pengadilan baru-baru ini.

“Jika kesepakatan tersebut terjadi ketika [penjual] berusia 18 tahun, hasilnya mungkin akan berbeda,” tulis Katherine Metcalf, anggota Victorian Civil and Administrative Tribunal, dalam putusannya. “Hukum biasanya melindungi anak di bawah umur dari konsekuensi tindakan mereka. Tetapi dalam konteks ini bukan anak di bawah umur yang perlu dilindungi, melainkan orang-orang yang berbisnis dengannya.”

Pembeli, yang namanya tidak disebutkan, membeli empat pasang Dior x Air Jordan 1 edisi terbatas yang hanya tersedia melalui sistem lotere saat rilis. Dia menghabiskan 3.800 dolar Australia (Rp39,5 juta) hingga 10.000 dolar Australia (Rp104 juta) untuk keempat pasang sepatu tersebut. Dia juga mengeluarkan 2.690 dolar Australia (Rp28 juta) untuk tiga pasang Air Jordans lain dengan warna yang berbeda.

Setelah menerima semua sepatu, pembeli melihat “kecacatan,” menurut tribunal, dan berusaha mengembalikan uang kepada remaja tersebut. Namun, penjual tidak pernah menjawab, sehingga pembeli menghubungi ayah dari penjual; keduanya kemudian pergi ke autentikator lokal untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, autentikator tersebut mengenal remaja itu sebagai “penjahat penipuan”. Meskipun begitu, ayah dan anak tersebut menyangkal klaim toko dan tetap bersikeras bahwa sneakers yang ia jual asli.

Pada bulan Oktober, pembeli membawa kasusnya ke tribunal, namun baru-baru ini dibatalkan karena usia penjual masih dibawah umur. Berdasarkan hukum negara bagian Victoria, seseorang yang belum dewasa secara hukum tidak sah untuk menandatangani kontrak atau memberikan refund, yang menghilangkan hak pembeli untuk mendapatkan uangnya kembali. Keterlibatan ayahnya juga tidak cukup untuk membuat remaja tersebut mengembalikan uang.

Puluhan ribu dolar adalah jumlah uang yang besar untuk sepatu Nike palsu, terutama jika Anda mempertimbangkan bahwa kolaborasi Dior telah ditiru berulang kali. Jika Anda mencari sepasang resale, ini adalah pengingat baik untuk melakukan penelitian terlebih dahulu sebelum membeli.

Related posts

Wajah Baru Creative John Hardy

Plaza Indonesia Men’s Fashion Week 2024: Ketangguhan dan Gaya Elegan Pria Masa Kini

FENDI Men’s Spring/Summer 2025