Seni telah menjadi bagian tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Dari lukisan, pahatan, musik, hingga fotografi, semua itu tercipta dari ekspresi hasil kreativitas yang didasari perasaan setiap individu dan tercurahkan dalam bentuk karya. Di dalam dunia seni yang luas, kegiatan mengoleksi benda seni pun muncul sebagai ungkapan cinta dan apresiasi kepada esensi dari seni itu sendiri. Menilai berbagai karya seni menjadi bentuk ekspresi diri yang memungkinkan sang kolektor menunjukkan sisi unik dari dirinya, sebagaimana seseorang mengekspresikan diri melalui cara memakai pakaian atau mengambil sebuah tindakan.
Bagi pecinta seni, mengoleksi seni seringkali terlihat seperti hobi yang eksklusif. Beragam pertanyaan kerap membuat para pemula mengurungkan niat untuk mengambil langkah pertamanya. Misalnya, apakah karya ini sepadan untuk menjadi koleksi pertama saya? Apakah lukisan ini autentik? Apakah saya harus menetapkan tema tertentu? Untuk menjawab rasa penasaran Anda, Robb Report Indonesia berbincang dengan Sandy Ma, seorang sejarawan seni dan International Specialist di lembaga lelang Phillips yang telah berhasil melelang ratusan karya seni sejak memulai kariernya pada 2008.
Sebelum menyentuh pertanyaan-pertanyaan yang selama ini ada di benak kita semua, mari mengeksplorasi satu hal: “Mengapa Anda ingin mulai mengoleksi karya seni?” Saat dipertemukan dengan pertanyaan ini, kemungkinan besar jawaban yang langsung terpikirkan sesingkat “karena saya suka melihat karya seni.” Namun, menurut pengamatan Sandy, terdapat banyak alasan yang tidak sederhana di balik keputusan seseorang untuk memulai langkahnya dalam dunia kolektor seni.
Membeli karya seni dapat bermula dari keinginan simpel untuk mempercantik dinding kosong di rumah. Sebagaimana seniman dan kolektor Anna Boch yang membeli lukisan The Red Vineyard karya Vincent Van Gogh—lukisan Van Gogh satu- satunya yang berhasil ia jual sepanjang hidupnya—dengan alasan “akan terlihat bagus di sudut ruang tamu” (berdasarkan surat yang dituliskan Anna kepada adiknya, Eugène, pada 22 Februari 1890). Namun, bagi banyak orang, perjalanan dimulai saat individu menemukan keterkaitan mendalam dengan karya seni tertentu. Mungkin sebuah lukisan mengingatkan pada kenangan lawas atau membangkitkan emosi yang telah lama hilang. Beberapa kolektor melihat koleksi seni mereka sebagai warisan, sebuah medium untuk menunjukkan gambaran mengenai perspektif, pengalaman, dan narasi dari kehidupan saat ini ke generasi selanjutnya.
Koleksi seni tak selamanya tentang mengejar materi dan kepuasan diri. Sandy percaya bahwa upaya mengoleksi karya seni adalah dasar latihan pikiran dan jiwa. “Dunia ini tidak hanya dapat membuka cakrawala pengetahuan baru, tetapi perjalanan seorang kolektor sering kali mengarah pada terbentuknya persahabatan yang berarti dalam komunitas seni,” ujarnya.
Seni sendiri memainkan peranan penting dalam melestarikan budaya dan kreativitas yang kaya dari berbagai lapisan masyarakat. Namun, hal terpenting yang patut dicatat ialah koleksi seni tak harus bernapaskan sejarah hasil karya pelukis-pelukis legendaris. Mendukung seniman muda menjadi aspek memuaskan yang mungkin akan mendorong Anda memulai koleksi seni dengan langkah awal yang lebih mudah. Secara tidak langsung, menghargai karya seni seniman muda dapat memberikan mereka motivasi dan menciptakan kolaborasi untuk karya baru yang lebih baik. Dari hasil karya seniman muda pun keuntungan tetap bisa didapat karena nilai karya bisa meningkat seiring waktu berjalan. Menyaksikan nilai sebuah karya seni berlipat ganda tentu bisa memuaskan bagi sang seniman itu sendiri dan juga para kolektor.
Sekarang, mari kita memasuki bagian yang sudah ditunggu- tunggu: Bagaimana cara memulai menjadi kolektor? Pertama- tama, perlu dipahami bahwa membangun sebuah koleksi seni adalah seni dalam sendirinya. Ia memerlukan waktu, kesabaran, dan pengetahuan. Menurut Sandy, satu hal yang harus dilakukan dalam mengkurasi koleksi yang baik adalah melakukan eksplorasi agar dapat mengetahui apa yang Anda sukai. Langkah termudah yang dapat dilakukan adalah mengunjungi museum, galeri, dan pameran seni. Selain itu, memanfaatkan platform online seperti Instagram, Facebook, dan YouTube dapat memberikan eksposur terhadap beragam ekspresi artistik. Dengan ini, Anda tidak hanya dapat mengenal dunia seni, tetapi juga diri Anda sendiri lebih dalam.
Setelah mulai mendapat gambaran, Anda dapat menyelami beragam teknik, media, dan gaya seni yang digunakan seorang seniman saat membuat karyanya. Pemahaman mengenai hal-hal teknis akan perlahan mengasah kemampuan Anda dalam membedakan karya seni. Jika mata Anda sudah mulai terlatih untuk menemukan perbedaan dari teknik-teknik yang ada, Anda akan mulai menemukan gaya tertentu yang paling memikat untuk Anda, apakah itu dalam ranah seni abstrak atau figuratif, modern atau kontemporer, hingga fotografi atau patung. Membangun koleksi yang baik adalah perjalanan penemuan diri, di mana setiap karya berkontribusi pada narasi evolusi selera dan apresiasi Anda.
Sandy menekankan bahwa calon kolektor seni tak seharusnya merasa terhambat oleh kesalahpahaman bahwa kegiatan ini hanya untuk mereka yang berada dalam golongan kekayaan atau memiliki selera tertentu. “Sebetulnya, banyak individu dengan anggaran lebih sederhana berhasil menjelajahi dunia seni dan secara bertahap memperluas koleksi mereka seiring waktu,” kata Sandy. Jika Anda adalah salah satu penikmat seni yang tidak ingin menggelontorkan budget terlalu besar saat sedang menavigasi hobi baru ini, Anda dapat menentukan jangkauan anggaran tertentu untuk beberapa koleksi pertama Anda. Seiring meningkatnya kepercayaan diri dan pemahaman Anda akan pasar seni, Anda dapat bersikap lebih fleksibel dan kembali menyesuaikan pengeluaran Anda. Bagi mereka yang baru memulai, anggaran sekitar US$1000 adalah titik awal yang wajar dan disarankan oleh Sandy. Alokasi dapat disesuaikan berdasarkan pendapatan pribadi dan preferensi. Misalnya, Anda dapat membeli satu lukisan dengan harga tersebut setiap bulannya ataupun beberapa karya seni dengan harga lebih rendah.
Moto “kualitas daripada kuantitas” menjadi prinsip yang wajib dipegang para kolektor pemula. Anggaran mungkin berubah, tetapi perolehan karya yang memiliki nilai intrinsik dan makna harus senantiasa menjadi fokus seorang kolektor. Karya limited edition, seperti prints dan fotografi, dapat menjadi koleksi awal yang sangat baik bagi mereka dengan anggaran lebih kecil, memberikan akses ke karya asli dengan harga lebih terjangkau dibandingkan karya unik yang sudah memiliki reputasi.
Tak perlu terpaku pada seniman bernama besar, mengeksplorasi dunia seniman baru adalah salah satu opsi menyenangkan nan strategis bagi kolektor yang mencari orisinalitas dan potensi masa depan. Umumnya, Anda dapat mengidentifikasi bakat yang menjanjikan saat mengunjungi pameran tunggal atau kelompok, residensi seni, dan liputan media. “Beberapa kolektor yang saya kenali sengaja menghadiri pameran kelulusan seni universitas sebagai cara proaktif untuk menemukan bakat terpendam dan melacak perkembangan seniman yang baru muncul,” cerita Sandy.
Memahami pasar seni tidak luput dari deretan strategi krusial agar seorang kolektor dapat mengambil keputusan terbaik. Berbahagialah para kolektor masa kini, sebab berbagai sumber daya online kini tersedia untuk memberikan wawasan dan informasi berharga seputar dunia seni. Beberapa lembaga seperti Art Basel menyediakan laporan pasar seni tahunan secara cuma-cuma yang menawarkan analisis mendalam tentang tren pasar seni saat ini. Terdapat pula platform online yang menyediakan informasi tentang seniman dan karya seni yang sedang dipasarkan, mempermudah Anda untuk membeli secara langsung.
Untuk menelusuri dan mendapat gambaran mengenai harga, para kolektor juga dapat mengakses sumber dari lembaga lelang. Sejumlah lembaga lelang seperti Phillips mempublikasi hasil dari setiap lelangnya secara publik melalui situs webnya. Meskipun belum tertarik untuk mengikuti lelang secara langsung, mengetahui hasil lelang dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika pasar dan membantu Anda lebih familier dalam memperkirakan nilai dan potensi apresiasi karya seni.