Kolaborasi Memukau Lahirkan Jam Tangan Edisi Terbatas Beraura Vintage

Foto: Phillips.

Sepanjang sejarah dunia arloji, sejumlah mahakarya telah dilahirkan dari obrolan ringan antar teman yang berbagi kecintaan pada seni pembuatan jam. Bagi para pecinta jam, apa yang berawal dari pertemuan santap malam sederhana akan selalu berujung pada pembicaraan tentang jam tangan – baik itu mengenai masalah-masalah pada jam yang belum terpecahkan, atau desain impian untuk diciptakan.

Inilah kisah di balik lahirnya 1952 Observatory Dial Limited Edition, yang dikembangkan melalui kerja sama antara empat sahabat Aurel Bacs, Konsultan Senior Jam Tangan Phillips; Alexandre Ghotbi, Wakil Ketua dan Kepala Jam Tangan Phillips wilayah Eropa dan Timur Tengah; William Massena, pendiri Massena LAB; serta pembuat jam tangan independen peraih penghargaan dari Spanyol, Raúl Pagès.

Dial. Foto: Massena Lab.

“Kami menyukai Magraph yang diluncurkan William, menggunakan mesin proprietary yang dikembangkan oleh maestro Raúl Pagès dan sebagai penghormatan kepada kaliber vintage Audemars Piguet VZS yang menawan,” ujar Bacs dan Ghotbi. Ini kemudian menjadi landasan bagi Edisi Terbatas 1952 Observatory Dial.

Model ini menggunakan mesin manual-winding, proprietary caliber M690 dari the Magraph 2022 Limited Edition, penampilan perdananya dalam jam tangan yang dirilis untuk publik. “Mesin ini adalah bentuk penghormatan kepada kronometer JB Champion,” ungkap William Massena ketika ditanya mengenai inspirasi di balik proyek ini. “Kami menyukai mesin yang dibuat untuk penentuan waktu presisi, layaknya mobil yang dibuat khusus untuk balapan.”

1952 Observatory Dial Limited Edition. Foto: Phillips.

Untuk jam kolaborasi yang istimewa ini, desain dial Patek Philippe Ref. 2458 yang dibuat untuk Joe Ben “J.B.” Champion, Jr. turut memengaruhi tata letak dial. Pada jam ini, register sub-detik terletak di posisi pukul sembilan dan, untuk menyeimbangi, terdapat “register” kedua di posisi pukul tiga. Pada Ref. 2458 asli, subdial ini menampilkan teks bertuliskan “Geneva Observatory” yang membingkai nomor mesin “Bulletin No. 961121,” sedangkan pada Edisi Terbatas 1952 Observatory Dial, terdapat nama merek para kolaborator.

“Pembuatan dial ini sangat menyenangkan,” tambah Massena. “Saya menyukai kontras antara kedua warna abu-abu dengan aksen emas kuning.”

Foto: Massena Lab.

Sekilas pandang, model ini menampilkan kesan monokromatik yang memikat dengan konstruksi stainless steel berukuran ideal 38.5mm dan dial abu-abu yang serasi. Namun, aksen emas kuning pada indeks dan jarum jam memberikan sentuhan kontras yang elegan. Keseluruhan jam ini memberi penghormatan pada era keemasan pembuatan jam tangan, namun tetap relevan dengan kode estetika kontemporer.

Edisi Terbatas 1952 Observatory Dial tersedia hari ini dalam jumlah terbatas hanya 99 buah, dengan harga 8.000 CHF (sekitar Rp142,3 juta) dan dapat dibeli secara eksklusif melalui Phillips.

Related posts

Massena LAB dan Raúl Pagès Kembali dengan Kolaborasi Jam Tangan yang Memukau

Menjelajahi Audemars Piguet di Shaping Materials Milan

Menyelami Lautan Bersama Breitling