Helianti Hilman mencuat namanya lewat gerakan pemberdayaan para petani Javara Academy atau Sekolah Seniman Pangan sejak 2008. Dari gerakan itu, ia mencoba memberdayakan petani lewat pelatihan agar produksi pertanian Indonesia lebih berkualitas dan lebih menghasilkan. Dari gerakan itu pula membuat Helianti bisa berkolaborasi dengan puluhan ribu petani di penjuru Indonesia.
Sebelum terjun di bisnis pertanian dan pangan, Helianti berprofesi sebagai penasihat hukum dan konsultan bidang pembangunan ekonomi pedesaan. Wanita lulusan Universitas Padjadjaran dan University of London itu memilih menjadi social entrepreneur meski sempat tiga kali hampir gulung tikar. Dari pengalaman itulah Javara Academy digagas dan menjaring anak-anak petani yang ingin belajar mengolah ide mewujudkan produk hasil pertanian yang dicari-cari pasar.
Javara yang juga dikenal dengan nama PT Kampung Kearifan Indonesia tercatat telah memiliki 900 jenis produk dengan 250 di antaranya memperoleh sertifikat organisasi berstandar internasional. Dari jumlah tersebut, Javara bekerja sama dengan komunitas petani dalam sistem joint venture, investasi murni, sharing saham, dan pinjaman alat atau modal agar kedua belah pihak bisa sama-sama menguntungkan. Javara yang produknya pertaniannya dari berbagai daerah Indonesia ini pun bisa sampai ke masyarakat Ibu Kota Jakarta dan lebih dikenal. Toko mereka berdiri di Jalan Kemang Utara, Jakarta Selatan dan menjamin produknya asli buatan Indonesia.
Peran Helianti dalam memberdayakan masyarakat petani memang membanggakan. Ketika para petani banyak mengeluh karena kesulitan bekerja sama dengan korporasi besar, ia pun hadir menawarkan solusi lewat Javara. Kiprahnya di tengah masyarakat lantas menjadi inspirasi banyak orang. Helianti pun semakin dikenal karena menerima banyak penghargaan berskala nasional maupun internasional di antaranya EY Indonesian Social Entrepreneur of The Year (2013), Schwab Social Entrepreneur of The Year (2015), dan Top 10 Social Entrepreneurs di Indonesia versi Top Ten Asia pada 2016.