Audemars Piguet

Foto: Audemars Piguet.

Foto: Audemars Piguet.

Dalam dunia horologi, hanya sedikit nama yang mampu melampaui batas waktu, mengukir sejarah, dan tetap relevan selama lebih dari satu abad. Audemars Piguet, rumah horologi asal Le Brassus, Swiss, adalah salah satunya. Tahun 2025 menandai ulang tahun ke-150 dari manufaktur jam tangan yang telah membentuk wajah industri horologi dengan inovasi, dedikasi, dan komitmen terhadap keunggulan craftsmanship.

Sejak didirikan pada tahun 1875 oleh dua visioner, Jules Louis Audemars dan Edward Auguste Piguet, Audemars Piguet telah menjadi simbol dari Haute Horlogerie, menggabungkan tradisi dengan inovasi, serta menciptakan beberapa jam tangan paling ikonis di dunia. Dari Vallée de Joux, tempat lahirnya beberapa pencapaian horologi terbesar, perjalanan Audemars Piguet terus berkembang, menghadapi tantangan zaman dengan kreativitas dan keberanian.

Perjalanan Sebuah Legenda

Pada akhir abad ke-19, industri jam tangan mengalami revolusi besar dengan lahirnya komplikasi horologi yang semakin canggih. Jules Louis Audemars, seorang spesialis dalam mekanisme jam tangan kompleks, bergabung dengan Edward Auguste Piguet, yang ahli dalam aspek regulasi dan finishing jam tangan. Bersama, mereka membentuk Audemars Piguet dengan satu tujuan: menciptakan jam tangan dengan keunggulan mekanik dan estetika yang tiada tanding.

Dari masa ke masa, manufaktur ini berhasil menciptakan beberapa inovasi teknis yang mendefinisikan industri. Pada tahun 1892, Audemars Piguet memperkenalkan jam tangan pertama dengan minute repeater, sebuah pencapaian besar dalam komplikasi mekanik. Di awal abad ke-20, manufaktur ini terus memperkenalkan jam tangan dengan komplikasi yang semakin kompleks, termasuk perpetual calendar dan tourbillon.

Namun, terobosan terbesar mereka datang di tahun 1972, ketika Audemars Piguet meluncurkan sebuah jam tangan yang mengubah lanskap horologi selamanya: Royal Oak.

Foto: Audemars Piguet.

Royal Oak: Ikon yang Mengubah Sejarah

Ketika industri jam tangan menghadapi krisis kuarsa di tahun 1970-an, Audemars Piguet mengambil langkah yang berani dengan merancang jam tangan sport mewah pertama di dunia yang terbuat dari baja tahan karat. Dirancang oleh maestro Gérald Genta, Royal Oak menampilkan desain unik dengan bezel segi delapan yang terinspirasi dari helm penyelam, tampilan dial “Tapisserie”, serta finishing luar biasa yang sebelumnya hanya ditemukan pada jam tangan emas.

Keputusan ini awalnya kontroversial. Sebuah jam tangan baja dengan harga setara jam emas? Namun, dalam beberapa tahun, Royal Oak menjadi simbol status dan keberanian, digunakan oleh para visioner, seniman, dan ikon gaya dari berbagai kalangan. Kini, Royal Oak tidak hanya menjadi koleksi terlaris Audemars Piguet, tetapi juga salah satu jam tangan paling ikonis sepanjang masa.

Tak berhenti di situ, Audemars Piguet melanjutkan revolusi dengan meluncurkan Royal Oak Offshore pada 1993, yang menghadirkan tampilan yang lebih berani dan maskulin, serta Royal Oak Concept pada 2002, yang memperkenalkan pendekatan avant-garde dalam horologi.

Merayakan 150 Tahun Warisan dan Masa Depan

Tahun 2025 menjadi momen bersejarah bagi Audemars Piguet, merayakan 150 tahun dedikasi dalam seni pembuatan jam tangan. Dalam rangka merayakan peristiwa ini, Audemars Piguet mengajak para pecinta horologi untuk menjelajahi kisah epiknya melalui platform AP Chronicles—sebuah dokumentasi digital yang mendalam mengenai sejarah, pencapaian, dan koleksi-koleksi ikonisnya.

Lebih dari sekadar refleksi masa lalu, perayaan ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan visi masa depan. Audemars Piguet telah mengumumkan koleksi eksklusif edisi 150 tahun, yang akan menggabungkan teknologi mutakhir dengan elemen desain klasik yang mencerminkan perjalanan panjang manufaktur ini. Dalam beberapa bulan mendatang, para kolektor dan penggemar jam tangan di seluruh dunia akan menyaksikan peluncuran model-model yang memperingati sejarah panjang dari salah satu nama terbesar dalam dunia horologi.

Selain itu, manufaktur ini juga memperkuat posisinya dalam dunia seni dan budaya. Melalui berbagai kolaborasi dengan seniman, musisi, dan arsitek, Audemars Piguet berusaha menggabungkan estetika horologi dengan ekspresi kreatif dari berbagai disiplin seni. Proyek-proyek seperti Audemars Piguet Contemporary dan AP House menjadi bukti nyata dari komitmen mereka dalam menciptakan pengalaman eksklusif bagi para kolektor dan penggemar jam tangan.

Lebih dari Sekadar Jam Tangan: Sebuah Simbol Warisan

Audemars Piguet adalah bagian dari warisan horologi dunia, sebuah cerita yang terus berkembang selama satu setengah abad. Dari keanggunan klasik hingga keberanian inovatif, dari tangan para pengrajin di Le Brassus hingga pergelangan tangan para pemimpin dunia, setiap detik yang berdetak dalam jam tangan Audemars Piguet membawa warisan, inovasi, dan keunggulan yang tak lekang oleh waktu.

Bagi para kolektor dan penggemar jam tangan, perayaan 150 tahun Audemars Piguet tak hanya menjadi perayaan masa lalu, tetapi juga pengantar menuju masa depan yang lebih gemilang. Dan seperti yang selalu mereka katakan: To break the rules, you must first master them.

Foto: Audemars Piguet.

Selamat 150 tahun, Audemars Piguet—sang pencipta mahakarya horologi yang terus mengukir sejarah!

 

Ditulis oleh: Rachel Octavia

Related posts

Jepara, Senja di Kota Ukiran yang Kian Pudar

Menjaga Waktu, Merayakan Warisan

Rolex 24 at Daytona 2025